Bidang Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan Uji Validitas Instrumen Vitalitas Bahasa di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara pada Rabu, 18 Februari 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji instrumen kajian vitalitas bahasa agar dapat digunakan oleh balai dan kantor bahasa di seluruh Indonesia. Uji validitas ini diikuti oleh 100 orang masyarakat Betawi di Marunda yang berusia di bawah 25 tahun hingga usia di atas 50 tahun.
Salah seorang budayawan setempat, Sueb Mahbud, mengapresiasi kegiatan ini. Sueb mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting mengingat ragam bahasa daerah di Nusantara adalah warisan bangsa yang harus dijaga. Selain itu, keberadaan beberapa bahasa daerah sudah mulai terancam punah, khususnya pada generasi milenial, padahal mereka adalah generasi yang diharapkan mampu melestarikan bahasa daerah.
“Saya sangat senang dan bersyukur karena Badan Bahasa mengadakan kegiatan ini, mengingat bahasa daerah adalah warisan bangsa yang harus dijaga, apalagi saat ini ada beberapa bahasa daerah yang terancam punah, dan saya tidak ingin hal itu terjadi kepada masyarakat Betawi, khususnya generasi milenial,” ungkapnya.
Sueb menambahkan, “Masyarakat Betawi saat ini sangat menjunjung tinggi bahasa Betawi, meskipun ada beberapa perbedaan bahasa yang disebabkan oleh asimilasi dan akulturasi budaya sehingga ada bahasa yang dilestarikan oleh orang tua, tetapi generasi muda sudah tidak mengenal bahasa itu.”
Menyikapi hal tersebut, pria kelahiran empat puluh lima tahun silam ini berusaha mengumpulkan perbendaharaan kata dari bahasa Betawi kuno sehingga bisa dipelajari dan diketahui oleh generasi muda. Tidak hanya itu, Sueb juga kerap melakukan atraksi kebudayaan yang di dalamnya terdapat pembelajaran bahasa Betawi kuno yang dikemas sedemikian rupa sehingga menarik perhatian generasi muda.
Kepada generasi muda, Sueb yang juga aktif sebagai praktisi penutur bahasa Betawi pesisir ini berpesan agar memiliki care bicare dalam berkomunikasi, maksudnya memiliki nilai estetika ketika berbicara dengan orang tua ataupun dengan usia yang lebih muda darinya.
Hal senada juga diutarakan oleh Amih, salah seorang peserta uji instrumen. Ia berharap generasi muda lebih mencintai bahasa daerah dan meningkatkan kesadaran dalam melestarikannya, meskipun sudah mempelajari bahasa lain.
“Kegiatan ini sangat positif, berharap generasi muda lebih mencintai bahasa daerah dan meningkatkan kesadaran dalam melestarikannya, sekalipun sudah mempelajari bahasa lain” tuturnya. (DV,CN,IR)
work from office = kerja dari kantor (KDK)
work from home = kerja dari rumah (KDR)
ventilator = ventilator
tracing = penelusuran; pelacakan
throat swab test = tes usap tenggorokan
thermo gun = pistol termometer
swab test = uji usap
survivor = penyintas
specimen = spesimen; contoh
social restriction = pembatasan sosial
social media distancing = penjarakan media sosial
social distancing = penjarakan sosial; jarak sosial
self-quarantine = swakarantina; karantina mandiri
self isolation = isolasi mandiri
screening = penyaringan
respirator = respirator
rapid test = uji cepat
rapid strep tes =t uji strep cepat
protocol = protokol
physical distancing = penjarakan fisik
pandemic = pandemi
new normal = kenormalan baru
massive test = tes serentak
mask = masker
lockdown = karantina wilayah
local transmission = penularan lokal
isolation = isolasi
incubation = inkubasi
imported case = kasus impor