Memanfaatkan Skype untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia
Media pembelajaran merupakan salah satu aspek dalam
pembelajaran yang turut menentukan keberhasilan proses pembelajaran, selain guru, siswa,
materi, metode, evaluasi pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran. Sebagai
salah satu aspek dalam pembelajaran, seringkali pemanfaatan media tidak secara
mutlak menentukan keberhasilan atau kegagalan pembelajaran, tetapi lebih
sebagai aspek penunjang saja. Secara ringkas media pembelajaran hanya sebatas
memperbesar tingkat keberhasilan pembelajaran menjadi lebih baik. Mirip seperti
senjata bagi pemburu, keahlian pengguna media dalam pembelajaran turut
menentukan tingkat keberhasilan pembelajaran.
Pemakaian media yang tepat bisa meningkatkan keberhasilan pembelajaran. Namun, tidak ada media pembelajaran
yang selalu cocok digunakan dalam segala situasi
pembelajaran. Media yang canggih tidak selalu berdampak tinggi terhadap hasil
pembelajaran. Prinsip seleksi dan fleksibilitas dalam menggunakan media
pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik kelas, siswa, materi,
metode, teknik evaluasi pembelajaran, dan aspek pembelajaran lainnya. Dalam
konteks inilah akan dibahas bagaimana situs Skype dipergunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
Media pembelajaran seringkali dibedakan dengan alat pembelajaran.
Alat pembelajaran adalah suatu instrumen yang dipergunakan untuk membantu kelancaran pembelajaran dan tingkat pencapaian proses
pembelajaran. Hal yang sama juga berlaku untuk media pembelajaran. Hanya
bedanya, alat pembelajaran tidak memiliki konten atau materi pembelajaran, sementara
media pembelajaran memilikinya. Tape rekorder
adalah alat pembelajaran,
akan tetapi jika tape rekorder itu dipergunakan bersama dengan
kaset yang berisi materi pembelajaran, fungsinya berubah dari alat pembelajaran
menjadi media pembelajaran. Papan tulis dan spidol adalah alat pembelajaran, akan tetapi
jika keduanya dipergunakan untuk menuangkan ide-ide atau meteri pembelajaran
fungsinya berubah menjadi media pembelajaran.
Jenis-jenis media atau alat pembelajaran itu beragam.
Akhmad Sudrajat (2010) menggolongkan media pembelajaran menjadi 4 kelompok: (1)
media visual: grafik, diagram, chart,
bagan, poster, kartun, komik; (2) media audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya; (3) projected still media: slide, over head projektor (OHP), in
focus dan sejenisnya; dan (4) projected
motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer, dan
sejenisnya. Selain penggolongan seperti tersebut, media
pembelajaran juga dapat digolongkan menjadi media: objek langsung atau tiruan,
visual, audio, dan audio-visual. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
objek langsung, seperti buah-buah di pasar atau tiruannya bisa dijadikan alat atau
media pembelajaran.
Dalam mengajarkan konsep “tempe” akan lebih mengena dan praktis jika peserta
didik diajak ke warung dikenalkan dengan salah satu lauk yang bernama tempe
itu. Peserta didik bisa melihat bendanya bahkan bisa merasakan kenikmatannya.
Media visual berkaitan dengan indera penglihatan yang contoh-contohnya bisa
berupa stick-figure, gambar berseri,
kartun, atau gambar-gambar suasana hingga over head projector (OHP )
yang biasa dipergunakan untuk melatih keterampilan berbicara. Dari
media-media bergambar inilah seringkali keterampilan berbicara bahasa
target bisa dilatih. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, gambar-gambar
semacam ini tidak hanya digunakan sebagai media, materi yang terdapat dalam
buku-buku ajar pembelajaran bahasa Indonesia pun dipenuhi dengan aneka ilustrasi
bergambar. Sebuah konsep yang sama yang diwakili oleh sebuah gambar dalam
belajar bahasa Indonesia, muncul dalam ekspresi bahasa target. Inilah karakteristik gambar
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Dapat dibayangkan bagaimana buku-buku pelajaran bahasa Indonesia tanpa gambar,
mirip seperti buku-buku teks yang kering. Media audio berkaitan dengan indera
pendengaran. Contohnya, bisa mulai dari piringan hitam, kaset, audio CD, radio, hingga mp3.
Perkembangan teknologi komputer dan internet pada zaman sekarang bisa
memposisikan media seperti kaset, ataupun radio tampak usang. Dengan keterampilan
mengakses internet dan mengoperasikan komputerseorang pengajar bisa
memanfaatkan berbagai media seperti CD ataupun fasilitas mp3 untuk mempermudah
proses pembelajaran. Media audio-visual merupakan media yang menggabungkan
indera pendengar dan penglihatan sekaligus. Televisi, video, film, VCD, dan sejumlah
media sejenis lainnya seringkali dimanfaatkan untuk media pembelajaran.
Dewasa ini hampir semua pembelajaran bahasa sudah meninggalkan kaset video dan
menggantinya dengan cakram (VCD atau DVD) atau diska (flashdisc) yang
berisi program-program pembelajaran yang bisa dioperasikan lewat komputer
menjadi lebih praktis. Media semacam ini belum populer atau bahkan belum
dikenal dalam pembelajaran bahasa sepuluh tahun yang lalu. Kemajuan teknologi
informasi turut berpengaruh dalam perkembangan penggunaan media pembelajaran
bahasa Indonesia.
Penggunaan Skype untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Skype adalah suatu situs di internet yang
menyediakan jasa komunikasi langsung di mana pembicara bisa mengontak lawan
bicaranya dan gambar daring
sehingga keterbatasan jarak komunikasi dapat diatasi.
Dengan fasilitas yang dimiliki Skype, seseorang di Kairo dapat melakukan
kontak langsung dengan beberapa orang di belahan dunia lain untuk saling
berbicara dan menatap lawan bicaranya serta dapat menayangkan materi baik video ataupun file yang diunggah
untuk dipahami oleh semua yang sedang terhubung dengan jaringan Skype saat itu. Pengguna Skype harus terkoneksi lewat jaringan internet yang dilengkapi dengan
perangkat head-phone (yang terdiri
atas piranti untuk mendengarkan dan berbicara) dan kamera web (untuk melihat
lawan bicara). Piranti komunikasi Skype di internet ini bersifat gratis.
Dalam situsnya www.about.skype.com (diunduh pada 1 Desember
2010) dinyatakan kapan sejarah berdirinya dan bagaimana penggunaannya sekarang
seperti yang terdapat dalam kutipan sebagai berikut.
Skype was founded in 2003. It’s based in Luxembourg, with offices in Europe, the US and Asia. It’s owned by an investor group led by Silver Lake and which includes eBay Inc, Joltid Limited and Skype founders Niklas Zennström and Janus Friis, the Canada Pension Plan Investment Board and Andreessen Horowitz. With its users making 6.4 billion minutes of calls to landlines and mobiles in the first half of 2010, Skype is a leading global Internet communications company. And of course, Skype-toSkype voice and video calls are completely free. In the first half of 2010, Skype users made 88.4 billion minutes of Skype-to-Skype calls, and approximately 40% of these were video calls.
Lebih lanjut situs tersebut menyatakan sejumlah kelebihan
yang diperoleh para penggunanya dalam melukakan komunikasi lewat berbagai
kemudahan yang dimiliki oleh skype. Berikut kutipannya.
Skype’s buzzing 24 hours a day, 7 days a week, worldwide. At peak times, there are up to 23 million people online. What’s most important, however, is what Skype can do. Voice and video calling, IM and SMS are now available on a wide range of operating systems and mobile devices. They connect business colleagues, saving them time and money and allowing them to stay ahead of the competition. And they help keep friends and families together, wherever they are in the world.
Informasi lengkap tentang Skype juga dapat dilihat
dalam situs Wikipedia (diunduh pada 1 Desember 2010). Pada bagian awal penjelasan tentang Skype,
Wikipedia menuliskannya sebagai berikut.
Skype (pronounced /ska?p/) is a software application that allows users to make voice calls over the Internet. Calls to other users within the Skype service are free, while calls to both traditional landline telephones and mobile phones can be made for a fee using a debit-based user account system. Skype has also become popular for its additional features which include instant messaging, file transfer, and video conferencing. The network is operated by a company called Skype Limited, which has its headquarters in Luxembourg and is partly owned by eBay.
Skype adalah fasilitas atau situs internet yang bersifat
umum, artinya bukan sebagai perangkat yang memang disengaja dibuat sebagai
media pembelajaran. Karena sejumlah kelebihan yang dimilikinya, khususnya untuk
berkomunikasi antarwilayah hingga antarnegara secara gratis, Skype menjadi
alternatif yang menguntungkan untuk dijadikan media pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, Skype dipergunakan untuk pembelajaran secara daring.
Pemelajar yang memiliki keterbatasan waktu, tempat, lokasi, dan berbagai kendala lainnya dapat menggunakan Skype untuk
mengakses proses pembelajaran baik dilakukan secara langsung sesuai waktu yang
disepakati maupun merekam hasil pertemuan kelas, karena di Skype terdapat
fasilitas untuk merekam saat pertemuan berlangsung. Guru dan siswa dapat melakukan kontak
secara langsung via Skype, kedua belah pihak menghadapi alat elektronik masing-masing
yang telah terhubung dengan Skype yang dilengkapi dengan piranti
pandang-dengar-bicara. Artinya, keberlangsungan pembelajaran semacam ini akan berjalan jika
sambungan internet dan server Skypenya lancar tidak ada hambatan serta piranti webcam dan head-phone juga berfungsi.
Jika hal itu telah
terpenuhi proses pembelajaran dapat berlangsung
sebagaimana biasanya tanpa terhalang jarak yang mungkin bisa ribuan kilometer
jauhnya. Antara guru
dan siswa dapat saling berinteraksi seperti halnya
manakala mereka belajar di kelas regular di sekolah. Guru bahkan
bisa menuliskan sejumlah catatan, instruksi, atau latihan lewat sarana yang
terdapat di dalamnya.
Penggunaan Skype sangat praktis untuk pembelajaran bahasa Indonesia sehingga tidak banyak mengalami kendala. Guru dan siswa dapat menjadwalkan materi untuk
kurun waktu tertentu dengan durasi sesuai dengan ketentuan atau kesepakatan.
Proses pembelajaran bahasa Indonesia yang berlangsung pun dapat direkam
sehingga siswa dapat mengulang-ulang hasil rekaman jika ingin lebih memahami
materi yang diberikan.
Contoh dalam penerapan penggunaan Skype untuk pembelajaran bahasa Indonesia guru memberikan materi tentang sebuah artikel pendek kemudian salah satu siswa diminta membaca artikel pendek tersebut dan dalam kelas Skype tersebut dibahas tentang artikel pendek tersebut. Pada proses pembelajaran tersebut, siswa secara tidak langsung mendapatkan keterampilan membaca, menyimak, dan berbicara sesuai topik bahasan. Evaluasi dapat diberikan guru dengan meminta siswa mengerjakan soal esai yang diberikan guru sesuai dengan artikel pendek yang diberikan. Pada tahap ini empat keterampilan bahasa Indonesia telah diberikan kepada siswa secara tersirat. Dengan kata lain, penggunaan Skype untuk media pembelajaran sangat membantu dan merepresentasikan pembelajaran sebagaimana seharusnya walaupun dilaksanakan secara daring.
Daftar Pustaka
“Skype,” http://www.en.wikipedia.org/wiki/Skype. Diunduh pada 1 Desember 2010
Sudrajat, Akhmad. 2010. “Media Pembelajaran,” akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/01/12/media/pembelajaran. Diunduh pada 1 Desember.
“What is skype?” http://www.about.skype.com. Diunduh pada 1 Desember
2010.
Jatu Kaannaha Putri
Menulis