Penyair Joko Pinurbo Tutup Usia

Doa Orang Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya
       Joko Pinurbo
      Tuhan, ponsel saya rusak dibanting gempa.
      Nomor kontak saya hilang semua.
      Satu-satunya yang tersisa
      ialah nomorMu.
      Tuhan berkata:
      Dan itulah satu-satunya nomornya
      yang tak pernah kausapa. 

Sastra Indonesia kembali kehilangan salah satu sastrawan yang cukup produktif dalam berkarya. Sebelum itu, berita wafatnya Sapadi Djoko Damono, Remy Sylado, dan Abdul Hadi W.M. pun dikabarkan di media sosial dan dalam berita di TV. Philipus Joko Pinurbo yang akrab dipanggil Joko Pinurbo, dalam penelusuran penulis yang berdasar pada pemberitaan yang beredar, meninggal pada usia 61 tahun di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta setelah perawatan yang cukup intensif.


Sastrawan yang memiliki gaya penulisan eksentrik ini lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 11 Mei 1962. Joko Pinurbo mulai tertarik untuk mengarang puisi sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Ia menamatkan pendidikan formalnya pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta. Keseriusan  dan ketekunannya dalam menulis puisi pun melahirkan karya-karya yang banyak diminati oleh penikmat sastra dan masyarakat umum.


Menurut pengakuan Joko Pinurbo, ia sangat bersyukur bahwa semasa SMA ia diharuskan membaca buku di perpustakaan sehingga minat dan keinginannya untuk terus menulis puisi dapat dikembangkan. Selanjutnya, beliau menyampaikan bahwa menulis adalah bentuk eksistensi diri dengan tujuan mewartakan nilai-nilai kemanusiaan.


Berikut ini beberapa buku karya Joko Pinurbo.
(1) Celana (Magelang: Indonesia Tera, 1999; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018)
(2) Di Bawah Kibaran Sarung (Magelang: Indonesia Tera, 2001)
(3) Pacarkecilku (Magelang: Indonesia Tera, 2002)
(4) Telepon Genggam (Jakarta: Kompas, 2003; Yogyakarta: Basabasi, 2016; Diva Press, 2019) (5) Kekasihku (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2017; Jakarta: Omah Sore, 2010)
(6) Pacar Senja (Jakarta: Grasindo, 2005)
(7) Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007) (8) Kepada Cium (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
(9) Tahilalat (Jakarta: Omah Sore, 2012; Yogyakarta: Basabasi, 2017)
(10) Baju Bulan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013)
(11) Surat Kopi (Motion Publisihing, 2014; Jakarta: Grasindo, 2019)
(12) Bulu Matamu: Padang Ilalang (Motion Publisihing, 2014; Yogyakarta: Diva Press, 2019) (13) Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016)
(14) Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (Jakarta: Grasindo, 2016)
(15) Buku Latihan Tidur (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017)
(16) Perjamuan Khong Guan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2020)
(17) Salah Piknik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021)
(18) Sepotong Hati di Angkringan (Yogyakarta: Diva Press, 2021; 2022)
(19) Kabar Sukacinta (Yogyakarta: Kanisius, 2021)
(20) Epigram 60 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022)


Karena produktivitasnya dalam melahirkan karya-karyanya, Joko Pinurbo pun dianugerahi penghargaan dari dalam dan luar negeri. Berikut penghargaan yang ia raih: Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001), Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2002), Khatulistiwa Literary Award (2005), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2014), South East Asian (SEA) Write Award (2014), dan Khatulistiwa Literary Award (2015). 

Daftar Rujukan
Dinas Kebudayaan. Joko Pinurbo. https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/joko-pinurbo. Diakses 30 April 2024.
Universitas Sanata Dharma. Joko Pinurbo: Membekali Bakat dengan Ketekunan dan Kekuatan Mental. https://www.usd.ac.id/berita.php?id=4159. Diakses 30 April 2024.
Gramedia.com. Diakses 30 April 2024.
Wikipedia. Joko Pinurbo. https://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Pinurbo. Diakses 30 April 2024.
Detik Jatim. Profil Joko Pinurbo, Penyair Ternama yang Wafat Hari Ini. https://www.detik.com/jatim/berita/d-7313607/profil-joko-pinurbo-penyair-ternama-yang-wafat-hari-ini. Diakses 30 April 2024.

Arbi Sanit

...

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa