Masuknya Kata Oalah ke KBBI
Sebuah kata, makna, atau contoh kalimat tidak serta-merta masuk ke dalam KBBI setelah diusulkan, melainkan melalui beberapa tahapan, mulai dari tingkat editor, redaktur hingga validator. Terdapat lima kriteria utama yang menjadi pertimbangan tim redaksi dalam memutuskan sebuah kata dianggap berterima untuk masuk ke dalam KBBI, yakni unik, eufonik, seturut dengan kaidah bahasa Indonesia, tidak berkonotasi negatif, dan kerap dipakai.(1)
Beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan di platform media sosial Twitter mengenai kata oalah yang dikatakan sebagai kata baku di KBBI. Berdasarkan hasil penelusuran sejarah redaksi, kata tersebut masuk ke dalam KBBI sebagai usulan pada 21 November 2017. Dengan kata lain, kata ini masuk setelah KBBI versi cetak diluncurkan pada tahun 2016 lalu melalui pemutakhiran rutin KBBI yang dilakukan pada bulan April dan Oktober.
KBBI mendokumentasikan semua fakta kebahasaan dalam Bahasa Indonesia yang pernah ada, baik itu baku (digunakan dalam ragam formal) maupun tidak baku. Pendefinisian sebuah kata dilengkapi dengan label-label, seperti kelas kata (a (adjektiva), n (nomina), v (verba), p (partikel), pron (pronomina), dan lainnya), ragam bahasa ark (arkais), cak (cakapan), hor (hormat), kas (kasar), dan kl (klasik)), dan bidang ilmu.(2)
Kata oalah dianggap berterima untuk masuk ke dalam KBBI karena memenuhi kriteria yang telah disebutkan sebelumnya dengan pemberian label cak (cakapan) yang berarti kata tersebut tidak digunakan dalam ragam formal. Selain itu, kata berupa partikel ini sangat memenuhi salah satu dari lima kriteria tersebut, yakni memiliki frekuensi penggunaan tinggi karena kerap digunakan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pencarian Google yang mencapai angka 700 ribu (hasil pencarian pengusul saat itu) dan data korpus(3) yang menunjukkan kesesuaian konteks dengan makna di KBBI.
Selain frekuensi, kata “oalah” juga memiliki daerah persebaran yang luas. Keluasan persebaran dapat dilihat melalui Google Trends sepanjang 2017 dan 2018. Data laman Google tersebut menunjukkan bahwa “oalah” telah digunakan di 11 provinsi Indonesia di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi(4).
-----------------------------------------------------------
(1) Bagaimana Sebuah Kata Masuk ke KBBI
(2) Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
(3) Hasil penelusuran kata oalah dalam Korpus Leipzig
(4) Hasil pencarian kata oalah melalui Google Trends