- zoonosis = zoonosis
work from office = kerja dari kantor (KDK)
work from home = kerja dari rumah (KDR)
ventilator = ventilator
tracing = penelusuran; pelacakan
throat swab test = tes usap tenggorokan
thermo gun = pistol termometer
swab test = uji usap
survivor = penyintas
specimen = spesimen; contoh
social restriction = pembatasan sosial
social media distancing = penjarakan media sosial
social distancing = penjarakan sosial; jarak sosial
self-quarantine = swakarantina; karantina mandiri
self isolation = isolasi mandiri
screening = penyaringan
respirator = respirator
rapid test = uji cepat
rapid strep tes =t uji strep cepat
protocol = protokol
physical distancing = penjarakan fisik
pandemic = pandemi
new normal = kenormalan baru
massive test = tes serentak
mask = masker
lockdown = karantina wilayah
local transmission = penularan lokal
isolation = isolasi
incubation = inkubasi
imported case = kasus impor
Pengumpulan Data Primer Kosakata Bahasa Indonesia dari Bahasa Daerah
Tim pengumpulan data primer kosakata bahasa Indonesia dari bahasa daerah telah mempersiapkan sarana dan prasarana keberangkatan menuju daerah pengumpulan data di Kabupaten Murung Raya. Tim tersebut terdiri atas tiga orang pegawai Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu dua orang analis kata dan istilah (Yuliadi, S.Pd. dan Evi Septiasi, S.Pd.) serta seorang peneliti (Muston Nasib Martua Sitohang, S.Pd.). Perjalanan menuju Desa Beriwit, Kecamatan Murung dan Desa Saripoi, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa mereka akan memperoleh hasil sesuai dengan harapan.
Peluang kosakata bahasa daerah di seluruh Indonesia untuk diusulkan sebagai pemerkaya kosakata bahasa Indonesia sangat besar walaupun harus diseleksi agar memenuhi persyaratan. Oleh sebab itu, tim pengumpul kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa daerah di Kalimantan Tengah harus melakukan pengumpulan data secara maksimal dengan menyasar semua bahasa daerah yang ada di wilayah tersebut. Ada beberapa tim yang mengumpulkan data dan salah satu tim melakukan pengumpulan data primer kosakata bahasa daerah di Kabupaten Murung Raya. Tim tersebut menghimpun kosakata bahasa Dayak Siang di Desa Saripoi dan bahasa Dayak Bakumpai di Desa Beriwit. Kedua desa tersebut dipilih karena dianggap sebagai kantong penutur bahasa masing-masing sehingga penutur di Desa Saripoi dapat mewakili penutur bahasa Siang di daerah lain dan penutur di Desa Beriwit dapat mewakili penutur lain di aliran Sungai Barito bagian hulu.
Perjalanan menuju kedua daerah tersebut dari Kota Palangkaraya memerlukan waktu yang cukup lama. Medan yang harus dilalui pun cukup menguji adrenalin. Selain harus menempuh jalan darat yang kondisi jalannya tidak selalu bagus, tim harus menyeberangi Sungai Barito dengan menggunakan feri dari Desa Mangkahui menuju Puruk Cahu (Ibu Kota Kabupaten Murung Raya) selama kurang lebih 8 jam. Meskipun demikian, semangat tim untuk memperoleh informasi yang diharapkan di tempat tujuan tidak pudar. Antara anggota satu dan anggota tim yang lain saling menguatkan karena mereka sedang menjalankan tugas negara dalam upaya pelindungan dan pengembangan bahasa daerah.
Setibanya di Puruk Cahu, tim langsung menuju Desa Beriwit, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya yang kemudian disambut oleh Lurah Beriwit setelah sampai di sana. Mereka menunjukkan sikap positif terhadap program Inventarisasi Kosakata dan Istilah Bahasa Daerah serta bersedia memberikan informasi yang diperlukan. Pihak kelurahan menunjuk salah seorang informan bahasa Bakumpai yang juga menjadi salah satu tokoh masyarakat Desa Beriwit yang bernama Dewan Mariadi. Proses wawancara pun dilakukan oleh tim dengan informan tersebut berdasarkan instrumen pengumpulan data yang telah disiapkan sebelumnya. Instrumen yang digunakan untuk penggalian data kosakata dan istilah bahasa daerah meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Perjalanan tim dilanjutkan menuju Desa Saripoi, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Sesampainya di desa tersebut, tim langsung menuju kantor desa untuk melaporkan kedatangan dan tujuan. Namun, kepala dan perangkat desa tidak dapat ditemui karena mereka sedang menjalani masa panen padi. Alternatif yang ditempuh tim adalah dengan menemui Ketua RT 02, Jilap Toni, untuk melaporkan kedatangan dan tujuan tim. Ia menyambut baik program tersebut sekaligus menawarkan diri sebagai informan karena tokoh masyarakat yang lain juga masih melakukan panen padi. Oleh kaena itu, tim mewawancarai Bapak Jilap Toni yang didampingi oleh istrinya. Instrumen pengumpulan data yang telah dipersiapkan dijadikan sebagai panduan dalam melakukan wawancara.
Setelah data terkumpul, tim kembali ke Kota Palangkaraya. Dengan menyadari perpisahan yang sudah pasti terjadi, tim meninggalkan tempat pengumpulan data primer kosakata. Pengalaman tersebut sangat berharga bagi mereka karena dapat bertemu dengan saudara di daerah yang baru. Itu adalah nilai yang makin menguatkan tekad mereka untuk melakukan upaya-upaya lain dalam melindungi dan mengembangkan bahasa-bahasa daerah di Provinsi Kalimantan Tengah. Akhirnya, dengan hati penuh syukur karena dikaruniai kesempatan untuk mengetahui bagian dari kekayaan Indonesia, tim pulang ke Palangkaraya. Lelah dan letih tuntas terbayar dengan terkumpulnya data istilah bahasa daerah. Semoga usaha ini memberikan dampak positif bagi pengenalan kosakata bahasa daerah di Kalimantan Tengah sebagai aset budaya nasional.