Seminar Penggunaan Bahasa Dalam Film, Sinetron, Televisi, Dan Media Luar Ruang
Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., secara resmi membuka Seminar Penggunaan Bahasa dalam Film, Sinetron, Televisi, dan Media Luar Ruang pada tanggal 10 Agustus 2005 di Pusat Bahasa, Jalan Daksinapati Barat IV, Jakarta. Dalam pidato sambutannya yang berjudul “Pengaruh Film, Sinetron, Televisi, dan Media Luar Ruang terhadap Pendidikan”, Menteri mengungkapkan keprihatinannya terhadap perkembangan bahasa Indonesia yang digunakan dalam film, sinetron, televisi, dan iklan di media luar ruang karena menggambarkan kegandrungan masyarakat terhadap budaya pop yang cenderung hedonis dan globalistis. Oleh karena itu, Menteri meminta Pusat Bahasa untuk memepersiapkan rancangan Undang-Undang Bahasa sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya bangsa dan demi ketertiban penggunaan bahasa di masyarakat, baik bahasa Indonesia, bahasa daerah, maupun bahasa asing. Seminar yang diselenggarakan dalam rangka menyongsong Peringatan 60 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia itu dihadiri oleh sekitar 400 peserta dari berbagai kalangan, di antaranya , wakil dari organisasi Persatuan Perusahaan Film Indonesia, Persatuan Artis Sinetron Indonesia, Badan Pertimbangan Perfilman Indonesia, Gabungan Perusahaan Bioskop Indonesia, Asosiasi Rekaman Video Indonesia, Perhimpunan Real Estat Indonesia, Asosiasi Masyarakat Antipornografi, Persatuan Wartawan Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, Persekutuan Gereja Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Ketua Program dan Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia perguruan tinggi negeri dan swasta. Pembicara pada seminar yang bertema “Pengoptimalan Peran Bahasa Film/Sinetron, Televisi, dan Media Luar Ruang dalam Pembentukan Kepribadian Anak Bangsa” adalah 1)Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (yang diwakili oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Perfilman), 2) Gubernur DKI Jakarta ( yang diwakili oleh Asisten Bidang Kesejahteraan masyarakat), 3) Titi Said, Ketua LSF, 4) S. Sinansari Ecip, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, 5) Rae Sita Supit, M.A., anggota LSF, 6) Sjahrial Djalil, 7) Dr. Dendy Sugono, Kepala Pusat Bahasa, 8) Tika Bisono, M.Psi., psikolog, dan 9) Putu Wijaya, sastrawan.