Mengenang Ramadhan K.h.
Dan aku kembali ke pangkuan asal. Bunda, Dan aku kembali ke pelukan asal. (Dari “Priangan Si Jelita”) Cuplikan sajak karya ramadhan K.H. itu terpampang dan menjadi latar belakang panggung utama Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) selasa malam (25/4) mengadakan gelaran bertajuk Mengenang Ramadhan K.H. yang diadakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Kegiatan ini dihadiri oleh penikmat sastra, sastrawan, dan tamu undangan. Acara tersebut diawali dengan pemutaran tiga film dokumenter; “dari rumah duka ke pemakaman”, Ramadhan K.H. “Maestro” yang pernah ditayangkan di MetroTV serta Ali Sadikin: kenangan dari sahabat. Untuk mengenang dan menghormati almarhum Ramadhan K.H. hadirin memanjatkan doa bersama yang dipimpin oleh Jamal D. Rahman. Selanjutnya hadirin disuguhi alunan piano oleh Trisutji Djulianti Kamal yang berjudul “Pengembaraan Sukma Menuju Keabadian” berkolaborasi dengan Jajang C. Noer yang membacakan sajak-sajak “Priangan Si Jelita” dengan sangat memikat dan penjiwaan yang sempurna. Sitor Situmorang sebagai kolega juga membacakan sajak-sajak karya Ramadhan K.H. Pada kesempatan itu pula DKJ meluncurkan buku “Kebijakan & Kontroversi” DKJ 2003-2006. Ratna Sarumpaet sebagai ketua Dewan Pengurus Harian DKJ dalam kata sambutannya menyatakan bahwa peluncuran buku itu sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus DKJ 2003-2006 kepada publik dan dipersembahkan khusus untuk Ramadhan K.H. sebagai pendiri DKJ yang sangat peduli pada perkembangan DKJ sampai akhir hayatnya. Sebagai tanda peluncuran, Ratna Sarumpaet menyerahkan buku tersebut kepada wakil pemerintah daerah DKI Jakarta, Agung Widodo, dari Dinas Kebudayaan dan Permuseuman dan kepada para seniman. Acara Mengenang Ramadhan K.H. diakhiri dengan pementasan musikalisasi puisi Ramadhan K.H. oleh Deavis Sanggar Matahari. (HR)