Belajar Membuat Film Animasi Cerita Rakyat dalam Lokakarya Laboratorium Bineka

Belajar Membuat Film Animasi Cerita Rakyat dalam Lokakarya Laboratorium Bineka

Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kembali menyelenggarakan Festival Film Animasi Cerita Rakyat 2021. Festival Film Animasi Cerita Rakyat (FFACR) tahun ini merupakan festival film animasi kedua yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa setelah sebelumnya dilangsungkan pada tahun 2020 lalu. Seperti tahun sebelumnya, Festival Film Animasi Cerita Rakyat 2021 bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat seluas-luasnya dalam upaya pelindungan bahasa dan sastra daerah.

Rangkaian FFACR 2021 ini diawali dengan membuka pendaftaran proposal karya animasi pada tanggal 8 Juni 2021. Setelah dilakukan seleksi terhadap proposal yang masuk, pada tanggal 21 Juli 2021 diumumkan 64 proposal terpilih yang layak dilanjutkan ke tahap pembuatan karya film animasi. 

Untuk memberikan pembekalan teknis kepada peserta FFACR 2021 yang proposalnya telah terpilih, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra melaksanakan Lokakarya Pengayaan Bahan Koleksi Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra Tahap I. Lokakarya ini diharapkan mampu menjamin kualitas mutu karya film animasi yang dihasilkan dari FFACR 2021 sebagai bahan koleksi Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra.

Lokakarya berlangsung selama tiga hari sejak Selasa, 3 Agustus hingga Kamis, 5 Agustus 2021. Setiap harinya, lokakarya diadakan dalam dua sesi, yaitu sesi pagi pada pukul 09.00—12.00 WIB dan sesi sore pada pukul 13.00—16.00 WIB. Lokakarya dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh 64 tim peserta FFACR 2021 dari kategori SMA/SMK/sederajat dan mahasiswa/umum.

Lokakarya ini menghadirkan para narasumber yang merupakan praktisi industri kreatif, yaitu Ika Yulianti dari ISI Yogyakarta, Chandra Endroputro dari Tempo Animation, Moh. Rif’an dari Sweatbox Animation, Dermawan Syamsuddin dari Binus University, Giwang Topo dari Asosiasi Industri Animasi Indonesia, dan Christa Sihombing dari Deluxe Entertainment Service Group. Masing-masing narasumber memaparkan materi yang berhubungan dengan proses produksi film animasi mulai dari praproduksi sampai dengan pascaproduksi. Selain mendengarkan materi, peserta FFACR juga dipersilakan untuk berdiskusi dengan para narasumber mengenai proses pembuatan film animasi, baik secara umum maupun film animasi yang akan mereka buat dalam FFACR.

Lokakarya ditutup dengan diskusi teknis antara peserta dan panitia FFACR tentang persyaratan karya film animasi cerita rakyat yang harus dipenuhi oleh peserta. Karya film animasi tersebut dikumpulkan paling lambat tanggal 16 Oktober 2021 dan pemenangnya diumumkan pada acara puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2021.

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa