Sidang Eksekutif Ke-13 Mastera (berita 1)
Pada tanggal 5—11 April 2008, Pusat Bahasa telah menyelenggarakan berbagai kegiatan di Hotel Borobudur, Jakarta dalam rangka Peringatan Ulang Tahun 35 Mabbim. Kegiatan tersebut yaitu Sidang Eksekutif Mastera, Peringatan Ulang Tahun 35 Mabbim, Seminar Bahasa dan Sastra Mabbim-Mastera, serta Sidang Eksekutif Mabbim. Pada Sidang Eksekutif ke-13 Mastera tanggal 5 dan 6 April 2008 hadir Dr. Dendy Sugono sebagai Ketua Mastera Indonesia, Dr. Mataim bin Bakar sebagai Pengerusi Mastera Brunei Darussalam, dan Dato’ Dr. Firdaus bin Haji Abdullah sebagai Pengerusi Mastera Malaysia. Sidang tersebut juga dihadiri oleh anggota Mastera dari tiga negara dan beberapa pemerhati dari negara sahabat. Anggota Mastera dari Indonesia, yaitu Dra. Yeyen Maryani, M.Hum., Prof. Dr. Ayu Sutarto, Drs. Rozak Zaidan, M.Hum., Drs. Agus Sarjono, M.Hum., Dra. Helvi Tiana Rosa, M.Hum., dan Drs. Saksono Prijanto, M.Hum. Anggota Mastera dari Brunei Darussalam, yaitu Awang Suip bi Haji Abdulwahab, Prof. Madya Dr. Haji Hashim bin Haji Abdul Hamid, Awang Haji Zaenal Arifin bin BPK DP Haji Sirat, Awang Kamis bin Haji Tuah, dan Dayang Hajah Shaharah binti Dato Paduka Haji Abdul Wahab. Anggota Mastera dari Malaysia, yaitu Puan Hajah Zalila binti Sharif, Puan Hajah Zaiton binti Haji Ajamain, Prof. Madya Dr. Noor Faridah binti Abdul Manaf, dan Puan Khatijah binti Ismail. Sedangkan pemerhati yang hadir adalah Dra. Erlis Mudjiningsih, M.Hum. (Indonesia), Drs. Prih Suharto, M.Hum.(Indonesia), Encik Yatiman bin Yusof (Singapura), Dr. Azhar Ibrahim Alwee (Singapura), dan Abang Patdeli bin Abang Muhi (Malaysia). Sidang Eksekutif ke-13 Mastera telah memutuskan hal-hal berikut: 1. Untuk memaksimalkan kinerja Mastera dan menggemakan hasil yang dicapai kepada masyarakat, sidang bersepakat untuk memisahkan pelaksanaan sidang serta seminar Mabbim/Mastera yang selama ini dilaksanakan secara bersamaan. 2. Perevisian Tata Kerja Mastera dilakukan dengan merujuk hasil Keputusan Rapat Ketua Mabbim/Mastera Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia. 3. Beberapa kegiatan, setelah dilakukan evaluasi, dianggap perlu diselenggarakan secara bergilir di ketiga negara, antara lain Seminar Kesusastraan Antarbangsa Asia Tenggara, Program Penulisan Mastera. 4. Kegiatan seperti penelitian dan penyusunan, program penulisan Mastera, seminar, perkuliahan harus dilakukan sesuai dengan jadwal. Di samping itu, dilakukan juga penjadwalan ulang beberapa kegiatan penelitian dan penyusunan yang tertunda pelaksanaannya. 5. Dalam sidang ini, diajukan beberapa program baru, yaitu penerjemahan karya terpilih tiga negara dari buku Menjenguk Dunia Batin Cerpen Serumpun, penelitian nasionalisme dalam novel prakemerdekaan, dan penelitian karya serumpun sebagai pemahaman lintas budaya antarbangsa serantau. 6. Dalam mengembangkan keanggotaan Mastera, dalam sidang ini status keanggotaan negara pemerhati Singapura diharapkan meningkat, dari pemerhati menjadi negara anggota. Perluasan keanggotaan juga dilakukan dengan melibatkan negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Filipina, dan Timor Leste dalam beberapa kegiatan Mastera.