Peringatan Ulang Tahun 35 Mabbim (berita 2)
Peringatan Ulang Tahun 35 Mabbim dilaksanakan pada tanggal 7 April 2008 di Hotel Borobudur Jakarta, dihadiri oleh tiga menteri dari tiga negara, yaitu Menteri Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., Menteri Kebudayaan, Belia, dan Sukan Brunei Darussalam, Yang Terhormat Pehin Orang Kaya Seri Dewa Mejar General Bersara Dato Seri Pahlawan Awang Haji Mohamed bin Haji Daud, serta Menteri Pelajaran Malaysia, Dato’ Hishammuddin bin Tun Hussein yang pada saat itu diwakili oleh Timbalan Menteri Pelajaran Malaysia, Dato’ Razali Ismail. Selain itu, Ketua Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, Dato’ Dr. Firdaus bin Haji Abdullah dan Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam, Dr. Mataim bin Bakar. Menteri Pendidikan Nasional meresmikan perayaan Mabbim dengan memukul gendang yang menandai bahwa acara peringatan ulang tahun 35 Mabbim dimulai. Pada acara tersebut, selain kesenian daerah berupa tari Saman dari Aceh, tari Rampak Gendang, paduan suara mahasiswa UNJ, juga pembacaan puisi dari Sujiwo Tejo. Undangan dan peserta seminar terdiri atas berbagai kalangan masyarakat, antara lain dekan dari berbagai fakultas (Hukum, Teknik, Teknologi Informatika, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Kedokteran, Bahasa dan Seni) dari perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia, wartawan dan pimpinan media cetak dan elektronik, ahli bahasa, ahli sastra, sastrawan, budayawan, kedutaan besar, atase kebudayaan, serta para pimpinan di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Dalam laporan pada pembukaan acara peringatan ulang tahun 35 Mabbim, Ketua Penyelenggara yaitu Dr. H. Dendy Sugono mengatakan bahwa Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim) yang bermula bernama Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia (MBIM) merupakan kerja sama kebahasaan tiga negara ASEAN yang berbahasa nasional Indonesia dan bahasa Melayu. Sepanjang usia 35 tahun, Mabbim telah banyak melakukan kegiatan. Mabbim sudah menghasilkan, antara lain, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Indonesia), Pedoman Umum Ejaan Rumi Bahasa Melayu Malaysia, dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah (Indonesia) dan Panduan Penyusunan Kamus Bidang Ilmu. Tergabungnya Brunei Darussalam pada tahun 1985 menjadikan MBIM berubah menjadi Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia. Di samping itu, Mabbim melalui Sidang Pakar telah menghasilkan sekitar 410 ribuan istilah dari berbagai bidang ilmu. Diungkapkan bahwa ketiga negara anggota Mabbim pada tahun 1995 bersepakat mendirikan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) karena kesadaran bangsa serumpun akan peran serta sastra dalam memajukan peradaban bangsa. Melalui majelis ini, Indonesia-Brunei Darussalam-Malaysia telah bersepakat berbagi tugas dalam mewujudkan cita-cita mengembangkan sastra Indonesia/Melayu di peringkat internasional. Untuk itu telah dilakukan berbagai kegiatan, antara lain, penelitian, penyusunan buku-buku sastra, penyelenggaraan kuliah sastra bandingan, seminar, dan bengkel sastra. Diungkapkan pula bahwa dalam rangka ulang tahun 35 Mabbim diadakan seminar bahasa dan sastra dengan tema ”Memartabatkan Bahasa dan Sastra Nasional dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Budaya Serumpun”. Seminar ini selain diikuti oleh ketiga negara anggota Mabbim dan Mastera, juga diikuti oleh Singapura dan Jepang. Peserta seminar sebanyak 245 orang. Pada pembukaan perayaan ulang tahun ke-35 Mabbim juga diberikan anugerah penghargaan. 1. Anugerah Kencana Wiratama. Anugerah ini diberikan kepada tiga menteri yang menjadi motivator untuk memajukan bahasa kebangsaan, yaitu Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., Menteri Kebudayaan, Belia, dan Sukan Brunei Darussalam, Pehin Orang Kaya Seri Dewa Mejar Jeneral (B), Dato Seri Pahlawan Haji Awang Mohammad bin Haji Daud, dan Menteri Pelajaran Malaysia, Dato’ Hishammuddin bin Tun Hussein. 2. Penghargaan Khusus/Khas Mabbim. Penghargaan ini diberikan kepada ahli Mabbim, baik sebagai ketua maupun anggota yang telah lebih dari lima tahun memberikan jasanya atas sumbangan pikiran dan tenaga dalam memajukan Mabbim. Penerima penghargaan ini ialah: a. Indonesia: Dr.H. Dendy Sugono (selaku ketua Mabbim Indonesia sejak tahun 2001—sekarang) b. Brunei Darussalam: Haji Awang Mohd. Zaini bin Haji Awang Omar (anggota Mabbim) c. Malaysia: Prof. Dr. Abdullah Hasan (anggota). 3. Penghargaan Ilmuwan Mabbim. Penghargaan ini diberikan kepada para pakar bidang ilmu yang telah bergabung dengan Mabbim dalam memadankan istilah bidang ilmu pada bidang ilmu mereka masing-masing ke dalam bahasa Indonesia/Melayu. Mereka ialah: 1) Indonesia a. drg. Zaura Kiswarini Matram, M.D.S. (Kedokteran Gigi, khususnya Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Umum); b. Prof. Dr. Drg. Daroewati Mardjono, M.S.D. (Kedokteran Gigi, khususnya Prostodontik dan Endodontik); c. Lilik Arifin, M.A. (Komunikasi Massa); d. Prof. Dr. A. Munandir (Ilmu Pendidikan); e. Haryadi, M.Sc. (Ilmu Politik); f. Dr. Titon Dutono (Teknologi Informasi). 2) Brunei Darussalam a. Dr. Sylviana binti Haji Moris (Kedokteran Gigi); b. Prof. Madya Dr. Hajah Zaitun binti Mohd. Taha (Ilmu Pendidikan); c. Dr. Haji Sablee bin Haji Aspar (Teknologi Informasi); d. Dayang Hajah Rusita binti Haji Yahya (Agama). 3) Malaysia a. Prof. Dr. Shaharir Mohamad Zain (Matematika); b. Prof. Dato’ Dr. Abdul Razak (Matematika); c. Prof. Nordin Lajis (Kimia). 4. Penghargaan Sastra 1) Penghargaan Mastera. Penghargaan ini diberikan kepada sastrawan yang berperan memajukan sastra nasional. Mereka ialah: 1. Ayu Utami (Indonesia); 2. Nurfik (Brunei Darussalam); 3. Puan Siti Jasminah Ibrahim (Malaysia). 2) Hadiah Sastra Pusat Bahasa. Penghargaan ini diberikan kepada sastrawan muda, yakni Habibburrahman El Shirazy. Pada ulang tahun ke-35 Mabbim ini pula diluncurkan beberapa produk Mabbim dan Mastera, yakni: 1. Meretas Batas Menjemput Masa 2. Pemartabatan Bahasa Kebangsaan: Kondisi, Tantangan, dan Strategi 3. Sekilas Mabbim 4. MBIM hingga Mabbim: Bibliografi 5. Menjenguk Dunia Batin Cerpen Serumpun. Pada kesempatan itu juga diadakan pameran produk Mabbim di luar ruang sidang seminar hotel Borobudur Jakarta.