Dukung PON XX Papua 2021 melalui Penyuluhan Bahasa Indonesia

Dukung PON XX Papua 2021 melalui Penyuluhan Bahasa Indonesia

Sentani - Balai Bahasa Provinsi Papua, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Lembaga Pengguna Bahasa di Ruang Publik Kabupaten Jayapura Tahun 2021. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari di aula SMA Negeri 1 Sentani pada tanggal 11—14  Agustus 2021. Kegiatan penyuluhan ini melibatkan 25 pegawai dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintahan Kabupaten Jayapura sebagai pesuluh.

Pemerintah Kabupaten Jayapura menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Hal itu terungkap dalam sambutan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si. yang disampaikan oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Jayapura, Dr. Timotius J. Demetouw, S.E., M.Si.

“Dalam rangka melaksanakan amanat pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, penggunaan bahasa Indonesia wajib digunakan oleh setiap pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Hal ini diperjelas dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah,” ungkap Demetouw.

Meskipun pemartabatan bahasa Indonesia telah diupayakan, tidak jarang dijumpai posisi bahasa resmi dalam NKRI ini menjadi lebih rendah pada ruang publik. Jika dibandingkan bahasa asing, tulisan bahasa Indonesia pun tidak taat asas, cenderung berukuran lebih kecil, dan tidak mencolok di lokasi-lokasi yang strategis. Akibatnya, ketertiban umum dalam berbahasa negara terganggu, terancam, atau terhambat pembinaannya.

“Untuk itu, upaya pembinaan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan situasi tertib berbahasa di Indonesia,” tambah Demetouw.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Drs. Firman Susilo, M.Hum. menyampaikan bahwa budi luhur Indonesia terletak pada budi penduduknya yang kemudian tercermin pada bahasanya.

“Oleh karena itu, kita senantiasa wajib untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” ungkap Firman.

Kegiatan penyuluhan ini mendapat respons positif dari segenap pesuluh. Ani Paula Yotha, A.Md. yang mewakili pesuluh lain menyampaikan bahwa kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia seperti ini agar dapat terus dilaksanakan pada tahun mendatang.

"Kegiatan ini seharusnya tidak berhenti di sini. Saya berharap agar Balai Bahasa Provinsi Papua bisa mengadakan penyuluhan seperti ini kepada seluruh jajaran ASN di Kabupaten Jayapura agar tidak hanya kami yang mendapat pelajaran penting ini," ujar Ani.

Kegiatan penyuluhan yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Papua kali ini juga bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX (PON XX) di Provinsi Papua pada bulan Oktober 2021 nanti. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia mengamanatkan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan pada nama bangunan atau gedung, apartemen atau permukiman, dan perkantoran. Bangunan atau gedung yang dimaksud juga termasuk kompleks olahraga dan stadion olahraga.

Kabupaten Jayapura bersama dengan Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke adalah empat daerah yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional ke-20 (PON XX) di Provinsi Papua. Pembangunan sarana pendukung perhelatan olahraga empat tahunan ini terjadi dengan sangat masif. Penggunaan bahasa Indonesia dalam penamaan berbagai infrastuktur pendukung tersebut diharapkan dapat sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara ini. Hal ini disampaikan ketua panitia kegiatan, Jemmi Musa Ayomi, S. Pd.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa tujuan utama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional adalah untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini sejalan dengan tujuan penggunaan bahasa Indonesia. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua karena pesuluh yang hadir dalam kegiatan ini adalah mereka yang akan terlibat langsung sebagai panitia penyelenggaraan PON XX Papua pada bulan Oktober 2021 nanti,” tutup Jemmi. (dr)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa