Sayembara Penulisan Naskah Pidato Dan Lomba Pidato
Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan oleh putera terbaik bangsa yakni dwitunggal Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 telah menggetarkan dunia. Pada tahun-tahun berikutnya sejak kemerdekaan tersebut Indonesia diakui oleh dunia eksistensinya di tengah-tengah percaturan bangsa-bangsa, baik di tingkat negara Asia, Amerika, juga di negara Eropa, terutama pada forum pertemuan internasional. Indonesia dikenal dengan suara lantang pidato tanpa teks yang disampaikan oleh Ir. Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia dengan pesan moral yang jelas dan tegas dalam kerangka mewujudkan bangsa Indonesia yang terhormat, berdaulat, dan bermartabat, dengan ungkapan Presiden Soekarno, “Nation and Character Building”. Pesan moral untuk “Pembangunan Karakter Bangsa” yang merupakan cita-cita mulia dari pendiri negeri ini sejalan pula dengan visi dan misi Gerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia (GMP-AM). Oleh karena itu, dipandang perlu untuk diselenggarakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari kader penggerak yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai konseptor dan orator yang dapat menyalurkan aspirasinya dengan mengangkat tema aktual “Pemimpin bangsa harus memiliki jangkauan pemikiran ke depan yang dilandasi nilai-nilai luhur budaya bangsa yang bersumber dari keimanan, ketaqwaan, dan perilaku yang berakhlak mulia”. Untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, diperlukan suatu perlombaan yang dapat menampung minat, bakat, dan potensi generasi bangsa mulai komunitas tingkat pelajar, tingkat mahasiswa, dan untuk komunitas anggota masyarakat lain yang dikategorikan umum. Atas dasar kerja sama Komite Pusat GMP-AM dengan Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, akan diselenggarakan kegiatan SAYEMBARA MENULIS NASKAH PIDATO DAN LOMBA PIDATO DENGAN TEMA “PEMIMPIN YANG BERAKHLAK MULIA”. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SAYEMBARA PENULISAN NASKAH PIDATO DAN LOMBA PIDATO Sistem Pelaksanaan Sayembara dan Lomba dilaksanakan berjenjang, tingkat provinsi, wilayah/regional dan tingkat nasional. Pemenang yang dikirim ke tingkat regional hasil seleksi tingkat provinsi, dan pemenang yang dikirim ke tingkat nasional hasil seleksi tingkat regional. Tahapan Lomba Tahap I : Dinas Pendidikan / Balai Bahasa Provinsi menerima naskah dari sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat. Dinas Pendidikan / Balai Bahasa melakukan penilaian administratif dan penilaian terhadap naskah pidato untuk memilih 12 naskah terbaik masing-masing kategori, yaitu 2 orang (laki-laki dan perempuan) Juara I, II, III, Juara Harapan I, II, dan III. Dengan demikian apabila lengkap setiap provinsi akan mengirimkan maksimal 36 naskah terseleksi. Tahap II : Panitia tingkat regional menerima naskah pemenang dari tingkat provinsi. Panitia melakukan pemeriksaan syarat administrasif dan penilaian naskah pidato. Panitia memilih hanya 2 naskah terbaik (laki-laki dan perempuan) dari setiap kategori. Jika pesertanya lengkap, setiap provinsi akan mengirim 6 naskah (3 Iaki-Iaki dan 3 perempuan) untuk mengikuti sayembara/lomba di tingkat regional. Panitia akan mengirimkan 2 orang Juara I (Iaki-Iaki dan perempuan) setiap kategori untuk tingkat nasional. Dengan demikian, setiap regional akan mengirim wakil terpilih untuk regional itu sebanyak 6 orang (3 Iaki-Iaki dan 3 perempuan). Mereka yang terpilih diharuskan menulis naskah pidato baru yang akan dilombakan di tingkat nasional. Tahap III : Panitia nasional melakukan seleksi berdasarkan naskah pidato sekaligus penyampaian pidato. Semua peserta akan dikarantina di Jakarta dan dalam masa karantina dibekali wawasan penggunaan bahasa indonesia yang benar, prilaku akhlak mulia, retorika dan teknik berbicara di depan publik, kepemimpinan dan wawasan kebangsaan, serta etika khusus bagi peserta perempuan. Peserta Peserta Iomba dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu pelajar, mahasiswa, dan kategori umum. 1. Peserta kategori pelajar adalah mereka yang berstatus siswa SLTP, SLTA dan yang sederajat dengan bukti Surat Keterangan dari Kepala Sekolah, foto copi kartu pelajar dan 2 lembar pas foto wama terbaru ukuran 4 X 6 cm. 2. Peserta kategori mahasiswa adalah mereka yang masih berstatus mahasiswa aktif S1 dengan bukti Surat Keterangan dari Dekan/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi, foto copi kartu mahasiswa dan 2 lembar pas foto warna terbaru ukuran 4 X 6 cm. 3. Peserta kategori umum mereka yang berusia maksimal 40 tahun, bukan pelajar dan bukan mahasiswa, dlengkapi Surat Keterangan Kepala Desa/Kelurahan, foto copi Kartu Tanda Penduduk dan 2 lembar pas foto warna terbaru ukuran 4 X 6 cm. Penilaian Pemilihan pemenang didasarkan pada penilaian naskah pidato dan penyampaian pidato di depan forum. Peserta yang dianggap baik adalah peserta yang dapat menulis naskah pidato yang sekaligus dapat menyampaikannya di depan forum secara baik. Kriteria Naskah Pidato Naskah pidato yang dianggap baik dalam sayembara penulisan naskah pidato dan lomba pidato ini adalah naskah yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Naskah pidato adalah karya asli, bukan saduran, terjemahan atau tulisan hasil karya orang lain. 2. Naskah pidato berisi ungkapan gagasan asli. 3. Naskah pidato ditulis dalam Bahasa Indonesia yang memenuhi standar kebakuan. Naskah diketik rapi dengan spasi ganda dalam kertas HVS yang berukuran A4 atau kuarto. 4. Naskah pidato yang telah lulus seleksi pada tingkat wilayah dan tingkat nasional disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato dengan waktu maksimal 10 menit. 5. Naskah pidato tidak mengandung unsur SARA atau dukungan terhadap salah satu golongan tertentu. Atas naskah pidato ini akan dilakukan penilaian terhadap Bahasa Indonesia yang digunakan, keaslian gagasan, keruntutan dan ketentuan gagasan, dan teknik penyampaian. Kriteria Pidato Pemidato yang baik adalah mereka yang bisa menyampaikan pesan melalui pidatonya secara efektif dan efisien dengan memperhatikan aspek kewajaran gaya dan kemampuan memahamkan pendengar akan maksud pidato itu. Dalam lomba ini, penyampaian pidato hendaknya memperhatikan hal-hal berikut : 1. Pidato disampaikan dalam waktu maksimal 10 menit. 2. Pidato disampaikan dengan artikulasi yang jelas dan mudah dipahami. 3. Pidato akan disampaikan kepada masyarakat melalui media televisi. 4. Pidato menggunakan retorika yang efektif. Juri Iomba Juri lomba terdiri dari pakar dibidang bahasa, tokoh yang mumpuni tatanan nilai-nilai akhlak mulia, pakar komunikasi, pakar retorika dan kemampuan berbicara didepan umum, pakar kepemimpinan, tokoh yang mumpuni etika khusus peserta perempuan. Jakarta, 25 Juni 2009 poster-lomba-pidato-ok.jpg