Kamus Dialek Jakarta Diluncurkan
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meresmikan peluncuran Kamus Dialek Jakarta serta Kamus Ungkapan dan Peribahasa Betawi di Balai Agung Pemda DKI Jakarta, Kamis (23/7). Peluncuran buku tersebut diharapkan dapat menjadi khasanah baru masyarakat dalam memperluas pengetahuan bahasa Betawi. Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh dan masyarakat Betawi. Gubernur menyatakan, dirinya menyambut gembira dengan adanya kamus itu karena kini sudah ada panduan bagi masyarakat yang ingin mempelajari budaya Betawi, khususnya bahasanya. Sebagai Putra Betawi, Fauzi berharap semakin banyak pihak yang menerbitkan literatur tentang budaya dan bahasa betawi. "Saya harapkan agar kegiatan seperti ini terus dilakukan, apalagi oleh orang Betawi sendiri. Jika ingin budaya kita berkembang," kata Fauzi Bowo dalam sambutannya. Menurut Direktur Betawi Foundation Beky Mardani, kedua kamus itu bisa menjadi referensi masyarakat mengetahui bahasa Betawi. Beky mengakui, banyak masyarakat betawi dari kalangan muda yang tidak mengetahui bahasa ibu mereka. Mereka hanya mendengar namun tidak bias menjelaskan secara detail. “Jangan sampai kalangan betawi kehilangan jati dirinya,” sambung Beky. Pada peresmian peluncuran kamus yang disusun oleh Abdul Chaer itu juga dilaksanakan diskusi yang menampilkan ahli linguistik Universitas Atmajaya, Bambang Kaswanti Purwo dan peneliti Betawi Foundation JJ Rizal dengan moderator Lahyanto Nadie, juga dari Betawi Foundation. Untuk menulis Kamus Dialek Jakarta setebal 532 halaman dan Kamus Ungkapan dan Peribahasa Betawi setebal 166 halaman, Abdul Chaer, penulis buku yang juga putra Betawi, melakukan observasi langsung ke daerah pinggiran Bogor dan Bekasi. Penulis juga bergabung di warung kopi untuk menemukan kata baru. Dalam Kamus Dialek Jakarta edisi revisi ini terdapat 1.000 entri kosakata baru yang ditambahkan. (hr.)