Sambutan Menteri Pendidikan Nasional

Sambutan Menteri Pendidikan Nasional

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TANGGAL 2 MEI 2008 Peserta upacara dan para hadirin yang saya hormati, saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera bagi kita. Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya pada hari yang mempunyai arti penting bagi dunia pendidikan ini, kita dapat berkumpul dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2008. Setiap kita memperingati Hari Pendidikan Nasioanal (Hardiknas), kita selalu mengenang jasa dan kepeloporan seorang tokoh pembangunan pendidikan, yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah pelopor pembangunan pendidikan di tingkat nasional yang dalam perjalanan hidupnya sangat gigih berjuang untuk memajukan pendidikan. Tema peringatan Hardiknas tahun ini adalah ”HARDIKNAS 2008 SEBAGAI BAGIAN DARI PERINGATAN 100 TAHUN KEBANGKITAN BANGSA”. Tema ini mengandung makna mendalam dikaitkan dengan kebangkitan bangsa, khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Oleh karena itu, tema di atas perlu kita jadikan spirit dalam membangun peradaban bangsa, sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional, yaitu: ”Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”. Menyadari bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan bangsa, maka Pemerintah terus bertekad memberikan perhatian yang besar pada pembangunan pendidikan. Melalui proses pembangunan pendidikan kita hendak membangun manusia Indonesia seutuhnya menjadi subjek yang bermutu. Atas dasar itulah, langkah kita ke depan menjadi bagian yang menentukan perkembangan pendidikan di tanah air. Saudara-saudara, peserta upacara dan hadirin yang saya hormati. Bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional pada bulan Mei 2008, perkembangan dunia pendidikan di Indonesia mengalami dinamika seiring dengan perjalanan sejarah bangsa. Namun, harus diakui bahwa pembangunan pendidikan di Indonesia selama ini telah banyak mengalami kemajuan, meskipun kita juga menyadari bahwa masih terdapat banyak persoalan pendidikan yang harus diselesaikan sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan di era global. Oleh sebab itu, kita masih harus terus berjuang dan bekerja keras untuk melakukan bebagai perubahan dan perbaikan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat, baik dalam pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan maupun peningkatan mutu pendidikan. Bahwa dalam memberikan pelayanan pendidikan masih banyak terdapat kendala, hal itu merupakan yantangan yang harus dihadapi dan diupayakan penanganaannya melalu berbagai langkah dan kebijakan. Untuk menjawab berbagai tantangan dan kendala yang kita hadapi, melalui Renstra Pendidikan tahun 2005—2009 kita telah menetapkan tiga pilar kebijakan, yaitu: (1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; (2) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan; serta (3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kita telah berjuang dan bekerja keras untuk mengatasi persoalan-persoalan pendidikan di tanah air. Sebagai landasan hukum dalam menyelenggarakan pembangunan pendidikan, kita telah memiliki Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Selain itu, masih terdapat beberapa produk hukum lainnya yang masih dalam tahap pembahasan atau pengesahannya, serta persiapan berbagai peraturan yang dirancang sebagai landasan dalam mengemban penyelenggaraan pendidikan nasional. Mudah-mudahan semua itu menjadi tonggak penting dalam peningkatan pembangunan pendidikan nasional dalam upaya memberikan pelayanan bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan haknya sebagai warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Sebagai upaya meningkatkan pembangunan pendidikan, pemerintah telah mengambil 9 kebijakan terobosan yang berskala massal selama kurun waktu tahun 2005—2007, yaitu: 1. Pendanaan pendidikan melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), program BOS Buku, program Bantuan Khusus Murid (BKM), program Bantuan Oerasional Manajemen Mutu (BOMM), dan program beasiswa; 2. Peningkatan kualifikasi kompetensi dan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan; 3. Penerapan TIK secara massal untuk e-pembelajaran dan e-administrasi; 4. Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan secara massal; 5. Rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan secara massal; 6. Reformasi perbukuan secara mendasar; 7. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan dengan pendekatan komprehensif; 8. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan dengan pendekatan komprehensif; 9. Intensifikasi dan eksistensi pendidikan nonformal dan informasi untuk menggapai layanan pendidikan kepada peserta didik yang tak terjangkau pendidikan formal. Saudara-saudara, peserta upacara dan hadirin yang saya hormati. Dalam kurun waktu tahun 2005—2007, hasil yang telah dicapai melalui Pendanaan Massal Pendidikan, antara lain, program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah membebaskan sebanyak 70,3 persen murid SD/MI dan SMP/MTs dari pungutan biaya operasional dan semua siswa miskin bebas dari pungutan. Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan secara massal pada tahun 2007 telah berhasil ditingkatkan kualifikasi 81.800 guru S1/D4 dan 8.540 dosen hingga S2/S3, serta dilakukan sertifikasi untuk 147.217 guru. Penerapan TIK secara massal untuk e-pembelajaran dan e-administrasi hingga akhir tahun 2007 telah tersambung dengan Jardiknas, meliputi zona sekolah (schoolnet) telah tersambung lebih dari 10.000 sekolah; zona perguruan tinggi (inherent) telah tersambung 82 PTN, 36 unit pendidikan belajar jarak jauh Universitas Terbuka, yang secara keseluruhan melayani lebih kurang 60 persen populasi mahasiswa. Pembangunan prasaranan dan sarana pendidikan secara massal pada semua jenjang pendidikan telah dibangun sebanyak 5.419 unit sekolah baru, 38.762 Ruang Kelas Baru, 4.428 perpustakaan, dan 8.581 laboratorium. Sementara itu dalam rejabilitasi prasarana dan saran pendidikan telah direhabilitasi ruang kelas SD/MI sebanyak 217.113 ruang kelas, SMP 18.501 ruang kelas, dan SMA/SMK/SLB sebanyak 2.358 ruang kelas. Di bidang perbukuan Depdiknas telah melakukan reformasi secara mendasar yaitu dengan pembelian hak cipta buku dari penulis atau penerbit dan mengizinkan siapa saja untuk menggandakannya, menerbitkannya, atau memperdagangkannya dengan harga murah. Pada tahun 2007 telah terbeli 49 judul buku dan telah ditentukan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp4.400,00 hingga Rp14.000,00 per buku. Pada tahun 2008 direncanakan membeli hak cipta buku sejumlah 250 judul buku. Dengan reformasi ini diharapkan buku tersedia dalam jumlah yang cukup denga harga yang terjangkau dan harga buku diperkirakan akan turun menjadi sepertiganya. Saudara-saudara, peserta upacara dan hadirin yang saya hormati. Sebagaimana diketahui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang kita tuntaskan pada tahun 2008, sampai saat ini APM SD/MI/Paket A telah mencapai 94,90 persen dan APK SMP/MTs?Paket B telah mencapai 92,52 persen. Sedangkan pada jenjang pendidikan menengah, APK SMA/SMK/MA/Paket C telah mencapai 60,51 persen dan pada jenjang pendidikan tinggi telah mencapai APK 17,25 persen. Pendidikan nonformal dan informal untuk menggapai layanan pendidikan kepada peserta didik yang takterjangkau pendidikan formal (reaching the unreached), telah berhasil menyelenggarakan pendidikan anak usia dini (PAUD) nonformal sebanyak 9,5 juta anak menyumbang APK 33,56 persen dari APK PAUD nasional 48,32 persen program keaksaraan fungsional telah berhasil membebaskan buta aksara untuk usia 15 tahun atau lebih sehingga tinggal 11 juta orang (&,2 persen), dan membangun lebih dari 400 taman bacaan masyarakat (TBM) dan 127 TBM mobil untuk daerah pedesaan. Dalam peningkatan mutu, daya saing, dan relevansi pendidikan, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sebanyak 41,7 persen guru telah memenuhi kialifikasi S1/D4 dan 5,88 persen guru telah bersertifikat pendidik. Sebanyak 749 sekolah telah bertaraf atau dirintis untuk bertaraf internasional dan 417 sekolah telah berbasis atau dirintis untuk berbasis unggulan lokal. Sementara itu, para siswa Indonesia juga telah berhasil memperoleh 51 medali emas dalam berbagai ajang olimpiade tingkat internasional. Pada jenjang pendidikan tinggi, beberapa perguruan tinggi kita telah mendapat pengakuan sebagai perguruan tinggi berkelas dunia (world class), menurut versi Times Higher Education Supplement (THES), yaitu UGM menduduki peringkat 360, ITB peringkat 395. Sementara itu, UNDIP, UNAIR, dan IPB menduduki peringkat dan IPB menduduki peringkat 401—500. Selain itu, 47 program studi (prodi) UT mendapatkan akreditasi dari International Council of Distance Education (ICDE), sehingga sampai saat ini, terdapat 858 prodi berkelas dunia yang melayani sekitar 14 persen dari seluruh mahasiswa. Saudara-saudara, peserta upacara dan hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya juga ingin mengajak semua pihak, terutama yang terlibat dalam proses penyelenggaraan pendidikan nasional, untuk terus berjuang membangun manusia Indonesia melalui pendidikan yang bermutu. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas kegigihan saudara-saudara yang selama ini telah membuktikan melalui pengabdian dan perjuangan yang tak mengenal lelah dalam memajukan pendidikan di tanah air. Akhirnya, marilah kita jadikan peringatan Hardiknas Tahun 2008 ini sebagai semangat untuk terus membangun peradaban bangsa Indonesia sehingga menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu, dan mampu bersaing dalam kancah pergaulan dunia internasional. Sekian, terima kasih. Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkahi bangsa Indonesia. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 2 Mei 2008 Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa