Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra 2008 Serta Peresmian Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat

Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra 2008 Serta Peresmian Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat

Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Universitas Mataram telah menyelenggarakan Seminar Nasional Bahasa dan Sastra di Hotel Lombok Raya, Mataram 24—25 Juni 2008. Seminar dengan tema ”Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah dalam konteks Keindonesiaan” dibuka oleh Rektor Universitas Mataram. Seminar tersebut diikuti sekitar 150 orang peserta dari berbagai kalangan masyarakat, yaitu guru, dosen, mahasiswa, serta pakar bahasa dan sastra dari berbagai daerah di wilayah Indonesia. Pemakalah berasal dari kalangan masyarakat, antara lain ahli politik Eep Saefullaoh, S.I.P., M.A., pakar bahasa: Dr. Dendy Sugono, Dr. Mahsun, M.S., Dr. Sudaryanto, Dr. Inyo Fernandez, serta pemerhati bahasa Indonesia dari Guangzhou, Xiao Lixian. Pemakalah pendukung datang dari berbagai institusi dan daerah di seluruh Indonesia. Seminar ini dilatarbelakangi oleh kondisi saat ini, yaitu adanya persaingan yang ketat bangsa-bangsa di dunia di era globalisasi. Hal itu akan memudarkan identitas keindonesiaan yang kokoh membangun solidaritas keindonesiaan. Berbagai peristiwa yang cenderung memperlihatkan tindakan kurangnya pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia, terutama di media luar ruang telah menandakan kondisi keberadaan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Kondisi tersebut diperparah lagi oleh otonomi daerah yang seakan-akan dimaknai sebagai otonomi etnis atau suku bangsa.Pelegitimasian pada keberadaan bahasa daerah secara berlebihan telah menempatkan bahasa daerah yang menjadi identitas kedaerahan sejajar dengan kedudukan bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, rasa cinta atau sikap positif masyarakat suatu daerah terhadap bahasa Indonesia semakin memudar. Lebih jauh lagi, telah menciptakan kondisi beberapa kelompok mengesampingkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pada situasi-situasi formal. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam hal ini tergantikan oleh bahasa daerah komunitas setempat. Upaya yang nyata diperlukan untuk menghambat lajunya pertumbuhan sikap pengutamaan penggunaan bahasa asing dan menetralisasi semangat kedaerahan menuju keindonesiaan demi membangun kecintaan dalam mewujudkan citra Indonesia dalam kancah nasional maupun internasional. Untuk menyikapi hal tersebut, dalam rangka 60 tahun keberadaan Pusat Bahasa, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 100 tahun Kebangkitan Bangsa, di tahun bahasa 2008 ini, Kantor bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Universitas Mataram menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Setelah acara seminar selesai, pada tanggal 26 Juni 2008, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan acara peresmian kantor. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Universitas Mataram, perwakilan pemda, pimpinan dan anggota Muspida, Kepala Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat, dan peserta seminar. Pada sambutannya, Kepala Pusat Bahasa, Dr. Dendy Sugono antara lain menyatakan bahwa Pusat Bahasa bersama unit pelaksana teknis, yaitu Kantor/Balai Bahasa di seluruh Indonesia ingin mewujudkan visinya sebagai lembaga penelitian yang unggul, pusat informasi, dan pelayanan yang prima di bidang kebahasaan dan kesastraan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa yang berwibawa di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan menjadi bahasa perhubungan luas antarbangsa. Diungkapkan pula bahwa kerja sama kebahasaan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pemerintah provinsi di seluruh Indonesia menjadi langkah strategis untuk memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional/persatuan maupun sebagai bahasa negara, serta untuk memantapkan kedudukan dan fungsi sastra, baik sebagai bagian dari kebudayaan nasional maupun sebagai pembentuk kepribadian anak bangsa, juga dalam upaya pelestarian bahasa daerah. Dr. Dendy Sugono juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja sama yang baik selama ini kepada Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang telah memberi dukungan terhadap pendirian Kantor Bahasa dan juga atas penyediaan lahan yang amat strategis dan bergengsi untuk pembangunan gedung Kantor Bahasa. Dengan demikian di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah ada Kantor Bahasa yang akan menangani masalah kebahasaan dan kesastraan. Alamat Kantor tersebut adalah Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jalan Lingkar Selatan, Karang Pule, Kecamatan Ampenan, Nusa Tenggara Barat.(dm)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa