Pembukaan Rapat Koordinasi Pemasyarakatan Bahasa Indonesia
Dalam perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini telah terjadi berbagai perubahan seiring dengan derasnya arus globalisasi. Maraknya penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah di tempat-tempat umum dapat dipandang sebagai gejala menurunnya sikap masyarakat terhadap kebangsaan, bahasa Indonesia, sebagai lambang jati diri dan sarana memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat memengaruhi pendidikan anak bangsa karena bahasa turut membentuk kepribadian anak bangsa. Bahasa menuntun anak berpikir kritis dan kreatif serta berekspresi dengan tutur kata kata yang santun dan cerdas, bermutu, dan berdaya saing, baik lokal, nasional maupun global. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Bahasa, Dr. Dendy Sugono dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Pemasyarakatan Bahasa Indonesia yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 16 Juli 2008 bertempat di Pusat Bahasa, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Acara ini secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo. Dalam sambutannya, Mendiknas mengatakan bahwa di dalam kancah kehidupan global, bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri dan alat pemersatu bangsa harus dilindungi, dibina, dan terus dikembangkan agar memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada kehidupan masa kini ataupun masa depan. Terkait dengan hal tersebut, dan dalam rangka Peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun Pusat Bahasa, tahun 2008 dicanangkan sebagai Tahun Bahasa .