Mastera Gelar Program Penulisan Cerpen

Mastera Gelar Program Penulisan Cerpen

Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) menggelar Program Penulisan Mastera: Cerpen di Wisma Arga Mulya, Bogor, untuk menumbuhkan apresiasi terhadap sastra Indonesia-Melayu. Program Penulisan Mastera itu berlangsung dari tanggal 28 Juli hingga 2 Agustus 2008. Rangkaian program ini diawali dengan Seminar Asean Pengajaran Sastra Indonesia/Melayu di Sekolah, yang dilangsungkan di Pusat Bahasa, (28/7). Menurut Ketua Mastera Indonesia, Dr. Dendy Sugono, kegiatan tersebut diharapkan dapat memberi pelatihan penulisan cerpen untuk menumbuhkan kecintaan sastra kepada generasi muda, yang dapat menjadi penerus sastrawan di kawasan Asean. Program penulisan diikuti oleh 20 pengarang pemula dan 10 pembimbing dari tiga negara anggota Mastera, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia, serta Singapura sebagai pemerhati. Program Penulisan Mastera ini diselenggarakan dengan semangat memajukan kehidupan bersastra di tiga negara anggota Mastera. Kerja sama kesastraan antar tiga negara Asean berbahasa Melayu/Indonesia telah melembaga dalam Mastera sejak tahun 1995. Melalui majelis itu bersepakat untuk mengembangkan sastra berbahasa Melayu/Indonesia di tingkat Internasional. Salah satu program yang pelaksanaannya dikelola oleh Mastera Indonesia adalah pembinaan penulis/pengarang muda di negara masing-masing melalui Program Penulisan Mastera yang diadakan setiap tahun. Program ini mulanya bernama Bengkel Kerja Penulisan Kreatif dan berdasarkan kesepakatan dalam Sidang Mastera V tahun 1998 diubah menjadi Program Penulisan Mastera yang diadakan setiap tahun dengan mengkhususkan pada salah satu genre puisi, cerpen, esai, novel, atau drama. Pada tahun 2008 Program Penulisan Mastera mengkhususkan pada genre Cerpen. Menurut Kepala Bidang Pengkajian Bahasa dan Sastra, Pusat Bahasa, Dr. Mu’jizah, sejak program penulisan Mastera ini dilaksanakan telah melatih sekitar 200-an penulis muda dari tiga negara anggota Mastera dan Singapura sebagai pemerhati. Diantara mereka yang pernah dilatih dalam program penulisan adalah Helvy Tiana Rosa yang pada kesempatan ini menjadi pembimbing dari Indonesia. Peserta program mendapat bimbingan dari cerpenis senior dari tiga negara anggota dan negara pemerhati. Pembimbing dari Indonesia berjumlah empat orang, yakni Prof. Dr. Budi Darma, Helvy Tiana Rosa, Oka Rusmini dan Joni Ariadinata. Melalui program ini pengarang muda diharapkan bisa mengembangkan dirinya mencapai tingkat kepengarangan yang lebih maju dengan bimbingan dan pertukaran pengalaman dari cerpenis senior dan sesama cerpenis muda. (hr).

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa