Mendiknas Memberikan Penghargaan Bahasa Dan Sastra 2008
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo memberikan penghargaan bahasa dan sastra kepada Duta Bahasa tingkat nasional, media cetak, sastrawan, penyelenggara Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di luar negeri, pelestari bahasa atau sastra daerah, dan pemerintah provinsi (Adibahasa), dan tokoh berbahasa terbaik. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Mendiknas pada Pembukaan Kongres IX Bahasa Indonesia Internasional di Hotel Bumi Karsa, Bidakara, Jakarta, (28/10). Sejak 1980, bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan Bahasa. Adapun tahun 2008 ditetapkan sebagai Tahun Bahasa. Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra dimeriahkan dengan berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang melibatkan pelajar, mahasiswa, sastrawan serta pecinta bahasa dan sastra. Predikat Duta Bahasa diraih oleh dua mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) masing - masing Dhinar Argo Dhumadi Mahasiswa Fakultas Budaya Jurusan Sastra Perancis UGM semester I dan Analisa Widyaningrum mahasiswi semester III Fakultas Psikologi UGM dan penghargaan penggunaan bahasa Indonesia di media cetak diberikan kepada Koran Tempo. Adapun penghargaan kesusasteraan Pusat Bahasa masing - masing diberikan kepada Hamsad Rangkuti dengan karya Kumpulan Cerpen Bibir dalam Pispot, Ahmadun Yosi Herfanda dengan karya Kumpulan Puisi Ciuman Pertama untuk Tuhan, dan Arthur S. Nalan dengan karya Drama Sobrat. Sementara, penghargaan tokoh pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri diberikan kepada Ulrich Kratz, sedangkan penghargaan tokoh pelestarian bahasa dan sastra daerah diberikan kepada Walikota Tanjung Pinang Hj. Suryatati A. Manan. Adapun pemenang penghargaan Adibahasa untuk kategori A, B, dan C masing - masing diraih oleh Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Sulawesi Tenggara. Penghargaan bagi tokoh masyarakat berbahasa Indonesia lisan terbaik masing - masing diberikan kepada Maudy Kusnaedi (artis sinetron dan pemain film), Prof. Dr.Din Samsyudin (MUI), Anas Urbaningrum (politisi muda). Dua tokoh perempuan yang juga dinilai sebagai tokoh berbahasa lisan terbaik adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan Prof. Dr. Meutia Hatta, dan Menteri Perdagangan Dr. Mari Pangestu. (hr.)