Jamuan Makan Malam Peserta Kongres Ix Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menggelar jamuan makan malam yang bertajuk Pentas Seni bagi peserta Kongres IX Bahasa Indonesia. Jamuan makan malam tersebut diadakan di ruang Birawa, Hotel Bumi Karsa, Kompleks Bidakara, Jakarta, Rabu malam (29/10). Pada acara tersebut Kepala Pusat Bahasa, Dr. Dendy Sugono, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para peserta Kongres IX Bahasa Indonesia yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan peserta dari luar negeri. Di samping itu, Dr. Dendy Sugono juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari para peserta untuk menyukseskan Kongres IX Bahasa Indonesia yang bertaraf internasional tersebut. Acara jamuan makan malam tersebut diawali dengan Tari Remo dari Jawa Timur yang dimainkan oleh Tim Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah. Selanjutnya Presiden Republik Mimpi, Butet Kertaredjasa, tampil mempersembahkan monolog di hadapan para peserta Kongres IX Bahasa Indonesia. Ini sungguh-sungguh monolog, monolog yang kritis dan cerdas. Di dalam pementasan tersebut, Butet membahas tentang hubungan penggunaan bahasa secara baik dan benar dengan logika berpikir yang benar pula. Menurut dia, dewasa ini banyak orang yang keliru logika berpikirnya, sehingga bahasa yang digunakannya pun sering kali tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan. Jamuan makan malam juga dimeriahkan penampilan pembacaan puisi oleh Walikota Tanjung Pinang, Hj. Suryatati A. Manan, penerima penghargaan tokoh pelestarian bahasa dan sastra daerah. Setelah tampil membacakan puisi, Hj. Suryatati A. Manan mendapat ucapan selamat dan karangan bunga yang disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Bahasa, Dr. Dendy Sugono. Puncak acara jamuan makan malam adalah penampilan penyanyi senior Dewi Yull. Penyanyi dan aktris terkenal yang bernama asli Raden Ayu Dewi Pujiati mendapat sambutan gegap gempita dari peserta Kongres IX Bahasa Indonesia, khususnya kaum hawa yang berebut untuk bisa bersalaman dan mencium Dewi Yull sebelum ia naik panggung untuk melantunkan lagu. (hr.)