Peningkatan Apresiasi Sastra bagi Guru Se-Kabupaten Sarmi

Peningkatan Apresiasi Sastra bagi Guru Se-Kabupaten Sarmi

Sarmi, 14 September 2021—Sebagai upaya meningkatkan apresiasi dan mengembangkan model pembelajaran sastra Indonesia di Kabupaten Sarmi, Balai Bahasa Provinsi Papua melalui KKLP Pembinaan Bahasa dan Sastra melaksanakan kegiatan Peningkatan Apresiasi Sastra bagi Guru Se-Kabupaten Sarmi Tahun 2021. Kegiatan yang diikuti oleh 45 guru di Kabupaten Sarmi ini berlangsung selama tiga hari pada tanggal 14—16 September 2021 di aula SMA Negeri 1 Sarmi. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan 1) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22610/10/1999 Tahun 1999 yang telah diganti menjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 tanggal 17 April 2021; 2) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992; 3) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Bahasa Provinsi Papua Tahun Anggaran 2021; dan Keputusan Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Nomor 428/I4.17/KP.04.00/2021.

Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan, memupuk, dan mengembangkan pemahaman dan apresiasi guru terhadap karya sastra. Dengan demikian, peserta kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan apresiasi terhadap karya sastra ketika melakukan pembelajaran di sekolah. Adapun tujuan khusus kegiatan ini adalah untuk 1) meningkatkan rasa cinta dan sikap positif guru setelah mengenal, memahami, dan menghayati berbagai karya sastra; 2) mampu bersikap kritis dan apresiatif terhadap karya sastra; dan 3) menggairahkan minat para guru dalam membaca dan mencipta karya sastra.

Setelah mengikuti kegiatan ini, guru diharapkan memiliki pemahaman yang lebih dalam mengapresiasi sastra sehingga dapat memicu kegemaran siswa dalam menulis, membaca, serta meningkatkan apresiasi mereka terhadap karya sastra. Dengan pengetahuan yang dimiliki tersebut, guru dan siswa didik tentu akan lebih memahami, lebih akrab, atau lebih mencintai sastra. Dengan pemahaman yang dalam tersebut, para guru akan meningkatkan sikap positif siswanya terhadap karya sastra.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Drs. Firman Susilo, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal, yaitu 1) kegiatan ini dikemas dalam bentuk yang lebih menyenangkan karena porsi untuk praktik lebih banyak daripada teori; 2) peserta diharapkan dapat menghasilkan produk puisi yang bukan hanya ditulis, melainkan juga dapat dipublikasikan bersama-sama ataupun mandiri; dan 3) peserta diharapkan dapat mengikuti kegiatan dengan serius karena sudah difasilitasi dengan baik. Ia juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sarmi atas kerja sama yang baik selama ini.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi, Deki Rumbekwan, S.Pd., M.Si. yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi. Dalam arahannya, ia menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Papua atas bantuannya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya pendidik di Kabupaten Sarmi. Menurutnya, keterampilan menulis guru harus ditingkatkan. Ia juga mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi sudah menyusun buku muatan lokal sebagai materi pembelajaran yang dapat digunakan tahun depan. Deki berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk guru SD dan SMP di Kabupaten Sarmi.

Pada kesempatan ini pula, Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua menyerahkan piagam penghargaan atas kerja sama yang baik selama ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi. Kegiatan ini menghadirkan dua pengajar dari Balai Bahasa Provinsi Papua, yaitu Drs. Firman Susilo, M.Hum. dan Ummu Fatimah Ria Lestari, S.S., M.A. Materi apresiasi sastra dalam kegiatan ini disajikan semenarik mungkin sehingga peserta mengikuti materi dengan antusias. Panitia kegiatan ini diketuai oleh Esther Rita Embram, S.S. dengan anggotanya, yaitu Jemmy Musa Ayomi, S.Pd., Fiani Wawoh, M. Asy’ari, Retno Wulandari, dan Galib Bakkareng. Panitia kegiatan ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama kegiatan berlangsung.

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa