Sastra dan Budaya Urban dalam Kajian Lintas Media
SURABAYA--Konferensi Internasional Kesusastraan XXI HISKI diadakan pada hari Selasa—Kamis, 3—5 Agustus 2010 bertempat di Hotel Sahid, Surabaya. Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Soetjipto, selaku Wakil Rektor Universitas Airlangga, Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 200 peserta. Pada konferensi ini dihadirkan para pembicara yang sebagian adalah pakar di bidang sastra. Goenawan Mohammad membuka diskusi sastra dengan memberikan orasi budaya yang berisi tentang urbanisme dalam karya sastra. Konferensi ini menampilkan pemakalah dari luar dan dalam negeri, pemakalah utama sebanyak sepuluh orang yaitu Abidah El-Khalieqy, Diah A. Arimbi, Ida Bagus Putera Manuaba, David Reeve, Katrin Bandel, Dede Oetomo, Faruk H.T., Putu Wijaya, Seno Gumira Ajidarma, dan Raja Ahmad, sementara itu pemakalah pendamping berjumlah lebih kurang 60 orang antara lain: Jan van Der Putten, Shiho Sawai, Adi Setijowati, Novi Anoegrajekti, Dad Murniah, Jabrohim, Suwardi Endraswara, dan Ganjar Hwia. Dalam sambutannya, Ketua Umum HISKI Pusat, Drs. B. Rahmanto, M.Hum. mengatakan bahwa sebagai salah satu produk kebudayaan, sastra bukanlah sesuatu yang bersifat beku, statis, dan kedap dari dinamika perkembangan zaman. Sastra diproduksi, dikonsumsi, dan dimaknai dengan cara yang berbeda di era dan generasi yang berbeda. Dengan dinamis, sastra Indonesia kontemporer menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban perkotaan yang menjadi konsumsi terbesar produk kebudayaan. Fenomena adaptasi novel-novel berlabel islami menjadi film yang laris ditonton ibu-ibu pengajian hingga Presiden. Kita membutuhkan kreativitas dan pemikiran bersama untuk mengantisipasi semakin terpinggirkannya sastra dan humaniora di tengah-tengah gelombang tsunami teknologi yang melanda peradaban kita di era globalisasi ini, maka tema yang diangkat pada Konferensi Internasional Kesusastraan XXI HISKI adalah Sastra dan Budaya Urban dalam Kajian Lintas Media. Drs. B. Rahmanto, M.Hum. pada kesempatan tersebut juga menginformasikan bahwa sebagai ketua dia telah melaksanakan tugasnya hingga akhir masa jabatan dan saat itu telah terpilih ketua baru HISKI Pusat yaitu Prof. Dr. Agus Nuryatin dari Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah. Diharapkan komunitas HISKI ini lebih berkembang pada periode mendatang khususnya dibidang kritik sastra. Pimpinan baru HISKI Pusat mengemban tugas yang tidak mudah, beliau diharapkan membawa HISKI ini ke arah yang lebih maju lagi dan dapat memacu kegiatan penelitian di HISKI Daerah. Pelaksanaan Konferensi Internasional Kesusastraan XXI HISKI yang diketuai oleh Dra. Adi Setijowati, M.Hum. dari UNAIR Surabaya ini sangat sukses. Banyak isu mengenai penelitian sastra yang didiskusikan dan menghasilkan hal positif untuk langkah penelitian selanjutnya. Kepanitiaan konferensi HISKI Surabaya menepis anggapan bahwa kegiatan itu hanya ajang coba-coba bagi peneliti sastra untuk berbicara di depan forum. Makalah diseleksi dengan ketat dan hasilnya dibukukan dalam kumpulan makalah yang dibagikan kepada peserta seminar. Kehadiran narasumber atau pemakalah utama yang memang pakar di bidangnya juga patut diacungi jempol. Pemilihan tempat konferensi serta acara seminar cukup memuaskan. Kegiatan konferensi berikutnya setidaknya mencontoh kepanitiaan konferensi HISKI XXI Surabaya.(cas)(DM)