JAKARTA--Pada saat lebaran ajang bersilaturahmi dan bersalaman menjadi tradisi yang lazim dilakukan baik dari anak kepada orang tua, yang muda kepada yang tua, maupun kebalikannya. Hal ini dilakukan untuk saling melebur salah paham, emosional, atau rasa marah antara satu orang dengan lainnya. Kegiatan tersebut diharapkan juga dapat mengikat tali persaudaraan baik sesama umat muslim maupun dengan yang nonmuslim. Semangat saling memaafkan merupakan hal yang mendasari kegiatan Halalbihalal Keluarga Besar Pusat Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, yang diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 24 September 2010 di Aula Gedung Samudra. Dalam sambutannya, Koordinator Intern Pusat Bahasa, Dra. Yeyen Maryani, M.Hum., menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1431 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin kepada segenap karyawan Pusat Bahasa. Menurut Dra. Yeyen Maryani, M.Hum., kesediaan saling memberi maaf menjadikan hubungan antarinsan makin baik, yang muaranya akan meningkatkan kinerja lembaga. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika semangat saling memaafkan yang mewarnai kegiatan tersebut harus diteruskan di hari-hari berikutnya. Pada kesempatan tersebut hadir memberikan ceramah, Ustad Muhammad Syaifulrahman. Beliau menguraikan arti halalbihalal, silaturahim, dan kepedulian sosial. Acara yang dihadiri oleh pejabat dan segenap karyawan serta purnabakti di lingkungan Pusat Bahasa ditutup dengan ramah tamah. Berbagai hidangan khas lebaran, seperti ketupat sayur, opor ayam, rendang, dan sambal goreng tersaji pada acara tersebut. Dengan berakhirnya kegiatan tersebut, senyum lebar terpasang di setiap wajah peserta, dan silaturahmi pun tetap terjaga. (hr.)(DM)