Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA Melalui Jaringan Internet
JAKARTA--Pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) telah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu. Pengajaran tersebut dilakukan oleh lembaga penyelenggara BIPA yang ada di Indonesia dan di luar Indonesia. Kegiatan pengajaran BIPA itu bertujuan agar pembelajar terampil berbahasa Indonesia. Selama ini keterampilan berbahasa Indonesia yang dimiliki pembelajar BIPA itu digunakan oleh peserta BIPA dalam keperluan kesehariannya, yaitu untuk kepentingan hubungan sosial dan hubungan pekerjaan. Akan tetapi, para peserta BIPA belum memiliki wadah resmi untuk menguji keterampilan berbahasa Indonesia yang mereka miliki itu dengan peserta BIPA lain. Oleh karena itu, sejak tahun 2009 diselenggarakan lomba keterampilan berbahasa Indonesia bagi peserta BIPA. Pusat Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional sebagai lembaga resmi milik pemerintah yang berperan sebagai payung bagi penyelenggara pengajaran BIPA yang ada di Indonesia dan di luar Indonesia memiliki tugas untuk mewadahi kreativitas peserta BIPA dalam berbahasa Indonesia. Hal itu sejalan dengan kewajiban pemerintah untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sesuai dengan amanat Pasal 44 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Dalam rangka meningkatkan kualitas bahasa dan sastra dalam Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2010 ini, Pusat Bahasa kembali menyelenggarakan Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA. Perlombaan tersebut diharapkan dapat memberikan wadah resmi bagi peserta BIPA untuk menguji keterampilan dan kreativitas mereka dalam berbahasa Indonesia, demikian diungkapkan oleh Kity Karenisa, S.S. sebagai ketua tim pelaksana lomba tersebut. Tahap penyisihan tahun 2010 dilaksanakan dari tanggal 20 September—9 Oktober 2010 melalui jaringan internet dengan memanfaatkan jejaring sosial Facebook. Kegiatan tersebut diikuti oleh 16 orang peserta dari negara Cina, Australia, Jepang, Amerika, Filipina, dan Uganda. Peserta terbanyak dari negara Cina dengan jumlah peserta delapan orang. Komposisi peserta terdiri dari 10 orang perempuan dan 6 orang laki-laki, mereka kebanyakan sudah belajar bahasa Indonesia selama satu tahun. Jenis lomba yang diadakan meliputi lomba yang dapat memperlihatkan empat kemampuan berbahasa yang dimiliki pembelajar, yaitu keterampilan membaca, keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. (hr)(DM)