Literasi Anak Danau di Kabupaten Toba Sumatera Utara

Literasi Anak Danau di Kabupaten Toba Sumatera Utara

Balige, Sumatera Utara, 25 September 2021—Upaya meningkatkan budaya literasi  masyarakat menjadi tujuan utama dari kegiatan Literasi Anak Danau di Kabupaten Toba yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pembudayaan literasi ini diutamakan bagi kalangan generasi muda dan--lebih khusus lagi--anak-anak serta para pegiat literasi di seputar kawasan Danau dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Toba.

Kegiatan yang dilaksanakan di Museum TB Silalahi Center, Balige, Toba, Sumatera Utara pada 25—26 September 2021 terdiri atas beberapa aktivitas kegiatan, antara lain Diseminasi Kamus Pelajar Bergambar Bahasa Toba, Lomba Bercerita bagi Siswa Sekolah Dasar, Diseminasi Literasi, serta disajikan pula Pameran Buku dan Produk Literasi.  Termasuk produk literasi yang didesiminasi itu adalah model bahan ajar tematik terpadu terpadu dalam bahasa Batak Toba: model pendampingan bahasa daerah dalam pembelajaran kontekstual bagi penutur muda di sekolah dasar kelas I.

Kegiatan yang bertema “Narasi Danau Toba untuk Dunia” tersebut dibuka secara resmi oleh Drs. Rikardo Hutajulu, M.Pd., Sekretaris Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Toba. Dalam sambutannya, Rikardo berharap agar kegiatan literasi tersebut bermakna bagi siswa dan guru dan supaya bahasa Batak dapat diupayakan menjadi muatan lokal (mulok) dalam pembelajaran di sekolah.  “Orang yang mengingat leluhurnya—pada umumnya, kalau kita melihat mereka—biasanya bangsa-bangsa maju. Nah, orang Batak, nyaris lupa dengan budayanya”. Kenapa? Karena sekarang banyak siswa kelas satu saja tidak tahu bahasa Batak,” jelas Rikardo. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan juga nantinya akan terbina kearifan lokal yang tetap lestari dengan bahasa Batak.

Pemilihan Kabupaten Toba sebagai lokasi kegiatan merupakan ikhtiar Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara untuk turut menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang literat di kawasan Danau Toba. Ikhtiar tersebut juga untuk mendukung Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Super-Prioritas Nasional. Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Dr. Maryanto, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara. Ihwal kejadian alam dunia akibat letusan gunung purba "Toba" merupakan narasi yang diharapkan dapat terus-menerus dipelajari dalam lingkup internasional. Maryanto menambahkan ajakan kebersamaan untuk mengungkapkan puji dan syukur yang senantiasa dihaturkan kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa, atas begitu banyak kenikmatan dan karunia-Nya. Salah satu nikmat ciptaan Tuhan itu adalah Danau Toba. “Namun, narasi sumber daya alam itu sangat bergantung pada sumber daya manusia, terutama generasi muda di kalangan masyarakat Toba,” terangnya. “Untuk itu, gerakan literasi terus diikhtiarkan guna mendukung upaya pembangunan SDM anak-anak Danau dengan tujuan akhirnya guna mencapai dampak kesejahteraan masyarakat. Capaian hasil nyata ikhtiar gerakan literasi ialah terwujudnya konektivitas dan akses terhadap sumber-sumber (ilmu) pengetahuan dengan bahasa sebagai penghelanya,” jelas Maryanto.

Dalam kesempatan lain, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara juga menerangkan bahwa bagi anak-anak Danau Toba, konektivitas dan akses pada ilmu pengetahuan itu tidak kalah pentingnya juga berupa bahasa daerah Toba yang perlu terjaga lestari untuk turut menjaga keunikan masyarakat di kawasan Danau. Daya tarik pariwisata itu tidak hanya dari sisi keunikan sumber daya alam, tetapi juga dari sisi SDM. “Produk literasi berupa Kamus Pelajar Bergambar Bahasa (Daerah) Toba--Indonesia merupakan salah keluaran (output) dari gerakan literasi kita” terang Maryanto. “Ada pula cerita rakyat daerah Toba dalam tiga bahasa: bahasa daerah, Indonesia, dan (asing) Inggris,” jelasnya. “Keluaran lain dari gerakan literasi kita juga berupa produk bahan ajar tematik terpadu dalam bahasa (daerah) Toba. Semua produk ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukung kegiatan pembangunan SDM dalam rangka menarasikan danau Toba untuk dunia internasional,” tambah Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.

Maryanto juga menambahkan bahwa kegiatan Literasi Anak Danau di Kabupaten Toba ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang sejak tahun 2015 digencarkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, antara lain dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. “Besar harapan kami melalui kegiatan ini akan tercipta ekosistem masyarakat Kabupaten Toba yang berbudaya baca-tulis,” harapnya.

Sementara itu, pada hari pertama dilaksanakan sesi diseminasi Kamus Pelajar Bergambar Bahasa Toba—Indonesia yang menghadirkan narasumber, antara lain, M. Tansiswo Siagian (Tokoh Budaya Kabupaten Toba) dan Sri Asrianti (Tim Analis Kata dan Istilah Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara). Diseminasi ini diikuti oleh 40 orang guru sekolah dasar yang dalam hal ini merupakan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia dan muatan lokal. Hadir pula sepuluh informan penyusunan kamus yang telah ditentukan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan pararel yang dilaksanakan juga pada hari pertama adalah lomba bercerita bagi siswa SD yang diikuti oleh 40 siswa Sekolah Dasar kelas IV—VI, se-Kabupaten Toba, dengan juri lomba: Dr. Tomson Sibarani, S.S., M.Hum. (Peneliti Ahli Muda, BBPSU), Salbiyah Nurul Aini, S.E., A.k., M.M. (Kasubbag Tata Usaha BBSU), Agus Mulia, S.S. (Peneliti Ahli Pertama BBPSU), dan Wartono, S.S. (Pengkaji Bahasa dan Sastra BBPSU). Selanjutnya, pada hari kedua diselenggarakan kegiatan diseminasi literasi yang menghadirkan narasumber, antara lain, Dr. Tomson Sibarani, S.S., M.Hum. (Peneliti Ahli Muda, BBPSU), dan Togu Simorangkir (Tokoh Literasi Nasional, Tokoh Muda Inspiratif Sumatera Utara, dari Pulau Samosir). Diseminasi literasi ini diikuti oleh lima puluh orang yang berasal dari kalangan Pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM), Perpustakaan Desa, dan Perpustakaan Daerah.

Pameran buku dan produk literasi juga ikut ditampilkan pada acara yang berlangsung selama dua hari tersebut. Pameran itu bertujuan mengampanyekan kepada masyarakat kegiatan literasi yang juga dapat diangkat dalam bentuk produk sehingga mampu meningkatkan minat berliterasi. Kegiatan Pameran Buku tersebut diikuti oleh enam puluh orang peserta. Produk tematik terpadu dalam bahasa daerah Toba memperoleh perhatian khusus dari peserta dan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba untuk ditindaklanjuti dalam kegiatan literasi anak-anak di sekolah. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan. (Nov/MA)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa