Memoar sang Begawan Bahasa
Prof. Dr. Anton Moerdado Moeliono meninggal dunia pada hari Senin, tanggal 25 Juli 2011, pukul 23.27 WIB, karena sakit di RS Medistra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Sampai akhir khayatnya beliau masih aktif sebagai konsultan bahasa di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta. Anton M. Moeliono lahir di Bandung pada tanggal 21 Februari 1929, sebagai anak ketiga suami-istri R.M. Moeliono Prawirohardjo dan Maria A. Igno. Ia beristri Cecilia Soeparni Josowidagdo. Anaknya yang sulung, Miriam Dian Pramesti, bersuami Yultido Ichwan. Mereka mempunyai dua anak: Diptraya Pramandana Ratulangi dan Karisa Diacita. Anaknya yang kedua, Isbia Nilam Paramita, bersuami Rafiq Hakim Radinal. Mereka mempunyai dua orang anak: Giovanni Reshwara Argya dan Rafael Nararya Prasidha. Pada tahun 1958 Anton M. Moeliono menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Pada tahun 1965 dia memperoleh gelar master of arts in General Lingustics, Cornell University, AS. Dia mengikuti program Studi Pascasarjana, Rijksuniversiteit Leiden, pada tahun 1971--1972 dan menjadi professional associate di East-West Center, University of Hawai, tahun 1977. Pada tahun 1980 dia menjadi visiting fellow, Research School of Pacific Studies, The Australian National University. Dia memperoleh gelar doktor ilmu sastra, bidang linguistik, di Universitas Indonesia pada tahun 1981. Sejak tahun 1982 dia menjadi guru besar bahasa Indonesia dan lingustik di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Sebagai pakar bahasa, Anton Moeliono memiliki segudang pengalaman, baik di Universitas Indonesia maupun Universitas Atma Jaya. Dia meniti jenjang kariernya di Universitas Indonesia sejak tahun 1958. Pada mulanya dia menjadi asisten ahli. Ketika berumur 31 tahun, pada tahun 1960—1963, dia menjadi Ketua Jurusan Sastra Indonesia. Pada tahun 1962--1967 dia menjadi lektor. Dia juga menjadi Pembantu Dekan Bidang Akademi tahun 1965--1967 dan Ketua Badan Pimpinan Fakultas Sastra tahun 1966--1967. Pada tahun 1969--1977 dia menjadi Kepala Lembaga Linguistik. Pada tahun 1967--1973 dia diangkat menjadi lektor kepala madya dan pada tahun 1973--1982 menjadi lektor kepala. Dia memangku jabatan Ketua Program Pascasarjana Ilmu Sastra pada tahun1982--1983 dan Ketua Program Studi Linguistik Pascasarjana tahun 1987--2000. Kemudian, dia menjadi Ketua Jurusan Sastra Germania pada tahun 1989--1990 dan tahun 1991--1995 menjabat sebagai Ketua Program Studi Sastra Belanda. Dia menjadi profesor tamu di Goethe Universität, Frankfurt, tahun 1990--1991; profesor tamu di Katholieke Universiteit Brabant, Tilburg, tahun 1991; profesor tidak tetap pada Program Pascasarjana IKIP Jakarta tahun 1991--1995. Anton M. Moeliono juga mengabdi di Pusat Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional) sejak tahun 1960. Pada tahun 1960--1963 dia menjadi Kepala Bidang Perkamusan. Kemudian, dia menjadi Ketua Komisi Istilah Seksi Linguistik pada tahun 1962--1967 dan pada tahun 1966--1967 menjadi Wakil Ketua Komisi Istilah. Pada tahun 1966--1972 dia diangkat menjadi Ketua Panitia Ejaan Baru. Dia menjadi Wakil Ketua Panitia Kerja Sama Kebahasaan pada tahun 1972--1984 dan Ketuanya pada tahun 1984--1989. Sejak tahun 1993 dia menjadi Anggota Panitia Kerja Sama Kebahasaan. Dia memangku jabatan Kepala Pusat Bahasa pada tahun 1984--1989. Dia juga pernah menjadi Direktur Indonesian Linguistics Development Project (Proyek Kerja Sama Universitas Leiden-Pusat Bahasa) pada tahun 1988--1990 dan menjadi Direktur Eksekutifnya pada tahun 1990--1992. Sejak tahun 1993 sampai sekarang, dia aktif sebagai konsultan bahasa, khususnya peristilahan di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Selain di Universitas Indonesia dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Anton M. Moeliono juga berkiprah di Universitas Atma Jaya. Dia salah seorang anggota perintis dan pendiri Yayasan Atma Jaya pada tahun 1960 dan menjadi anggota yayasan tersebut sejak tahun 1962--1999. Dia menjadi Ketua Badan Harian Yayasan Atma Jaya pada tahun 1967—1968, lalu menjadi anggota badan itu sejak tahun 1968--1999. Di samping itu, pada tahun 1961--1963 dia menjadi Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, lalu pada tahun 1964--1970 dia memangku jabatan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan pada tahun 1967--1970 merangkap menjadi Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Dia kemudian menjadi Direktur Pusat Penelitian pada tahun 1974--1986 dan 1991--1994, dan pada tahun 1980--1981 merangkap menjadi Direktur Lembaga Bahasa. Pada tahun 1984--1990 selaku warga Atma Jaya dia terpilih menjadi Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik. Kemudian, pada tahun 1993 dia diangkat menjadi profesor tidak tetap Program Studi Linguistik Terapan Bahasa Inggris, Program Pendidikan Pascasarjana. Sejak tahun 2000 dia menjadi guru besar tetap FKIP Atma Jaya dan merangkap sebagai Ketua Program Studi Linguistik Terapan tersebut. Pada tahun 2001 dia mendapat kehormatan menjadi Warga Adipurna Atma Jaya. Di organisasi profesi Anton M. Moeliono juga aktif. Dia pernah menjadi Wakil Ketua Ikatan Sarjana Kaltolik (ISKA) pada tahun 1959--1963; Wakil Ketua Ikatan Sarjana Sastra Indonesia pada tahun 1961--1966; Ketua Ikatan Lingustik Indonesia, Jakarta, pada tahun 1967--1975; dan Wakil Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia pada tahun 1975--1979. Selain itu, Anton M. Moeliono juga menjadi anggota Dewan Pembina Himpunan Pembina Bahasa Indonesia sejak tahun 1985, anggota Dewan Pembina Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia sejak tahun 1986, anggota Royal Institute of Linguistics and Anthropology, Netherlands, tahun sejak 1950, dan anggota Linguistic Society of America tahun 1965. Banyak karya yang telah dihasilkan oleh Anton M. Moeliono. Karya tersebut, antara lain: 1. Santun Bahasa. Jakarta: Gramedia (1984) 2. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan Alternatif dalam Perencanaan Bahasa. Sen Indonesian Linguistics Development Project, W.A.L. Stokhof (ed.) 1985; juga dalam versi Inggris: Language Development and Language Cultivation: Alternative Approaches in Language Planning. Sen Pacific Linguistics, S.A. Wurm (ed.). 3. Masalah Bahasa yang Dapat Anda Atasi Sendiri. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan (1987) 4. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Penyunting Penyelia) edisi 1, 1988. 5. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,(Penyunting bersama dengan Soenjono Dardjowidjojo) ( edisi I,(1988). 6. Kembara Bahasa: Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta: Gramedia. (1989) Penghargaan yang telah diterimanya adalah: 1. Bintang Ksatria Ordo Gregorius Magnus Agung dari Vatikan, tahun 1993, 2. Gelar Doktor Honoris Causa Ilmu Sastra dari Melbourne University,tahun 1995, dan 3. Bintang Ksatria Perwira ordo Oranje-Nassau dari Kerajaan Belanda,tahun 1996. Di samping itu, ada empat buku muhibah yang disampaikan oleh mantan murid, rekan, dan sahabatnya: 1. Bahasawan Cendekia (1994), 2. Mengiring Rekan Sejawat: Festschrift buat Pak Ton (1994), 3. Telaah Bahasa dan Sastra (1999), dan 4. Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono, Pereksa Bahasa (2001). Kini sang Begawan Bahasa telah tiada, tetapi jasa-jasanya dan karya-karyanya tidak pernah mati. Selamat jalan Pak Ton! (mla/lus)