Bulan Bahasa dan Sastra 2011
Tantangan kehidupan global yang kita hadapi saat ini mengharuskan kita untuk lebih memperkuat jati diri atau identitas dan karakter sebagai statu bangsa. Penguatan jati diri dan karakter bangsa ini menjadi suatu keharusan agar bangsa Indonesia dapat tetap eksis dan mampu menunjukkan jati dirinya sebagai suatu bangsa di tengah-tengah derasnya arus kehidupan dan budaya global itu. Dengan jati diri dan karakter yang kuat, diharapkan bangsa Indonesia tetap mampu bersaing dan sekaligus ikut bermain peran dalam kancah kehidupan global. Bangsa yang berkarakter—dalam hal ini—tidak saja bangsa yang mampu memperlihatkan jati diri dan kepribadian yang kuat, tetapi juga penuh tanggung jawab, jujur, disiplin, berkualitas, dan mempunyai kompetensi yang tinggi. Terkait dengan hal tersebut, bahasa Indonesia—termasuk sastra di dalamnya—memegang peranan yang amat penting dalam pendidikan karakter bangsa. Hal itu karena dengan mencintai bahasa Indonesia berarti juga mencintai bangsa Indonesia karena bahasa pada hakikatnya juga merupakan simbol identitas bangsa. Karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa dan bangsa seperti itu pada dasarnya juga merupakan refleksi dari kecintaan dan kebanggaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilarnya. Bahasa juga menunjukkan bangsa. Ungkapan itu juga berarti bahwa bahasa menunjukkan jati diri dan karakter bangsa penuturnya. Tutur kata yang lembut dan santun, misalnya, juga dapat dipandang sebagai pencerminan dari karakter pribadi penuturnya yang santun. Untuk itu, pengajaran bahasa juga harus diarahkan pada pendidikan karakter budi pekerti yang luhur, berakhlak mulia, dan sikap yang santun. Sebagai sarana komunikasi, bahasa juga mampu membangun keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyampaikan pendapat, gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan pada era global ini. Keterampilan seperti itu tentu sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman. Selain sebagai sarana komunikasi, bahasa juga merupakan alat berpikir. Oleh karena itu, melalui kemampuan berbahasa, berbagai persoalan yang dihadapi dapat dipahami, disikapi, dan dicerna dengan baik sehingga dapat menambah kematangan berpikir/intelektual seseorang. Dengan demikian, kematangan berpikir dan kemampuan menyikapi setiap masalah dengan kritis merupakan dua hal yang saling melengkapi dalam pembentukan kualitas individu untuk membangun kreativitas dan daya inovasi. Berkenaan dengan itu, kemampuan berkomunikasi yang tinggi dan daya pikir yang kritis dalam menghadapi setiap tantangan pada gilirannya juga dapat melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif. Pada sisi lain, karya sastra juga mengandung nilai-nilai kearifan yang mampu memperhalus akal budi dan mempertajam etika dan daya estetika. Oleh karena itu, kemampuan mengapresiasi karya sastra juga berperan penting dalam membangun karakter yang berbudi luhur, bertenggang rasa, dan arif dalam mengatasi persoalan. Tema Sejalan dengan latar belakang sebagaimana yang dikemukakan di atas, kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2011 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini mengambil tema “Peningkatan Peran Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Karakter Bangsa.” Tujuan Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2011 ini bertujuan menumbuhkembangkan kecintaan kalangan generasi muda Indonesia terhadap bahasa dan sastra Indonesia dalam rangka membangun jati diri dan karakter bangsa yang kuat menuju masyarakat yang mandiri, bermartabat, berdaya saing, kreatif, dan inovatif. Kegiatan Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2011 ini adalah sebagai berikut. 1. Pemberian Penghargaan Adibahasa Adibahasa merupakan penghargaan yang diberikan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terhadap pemerintah provinsi yang menunjukkan kesungguhannya dalam pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia di tempat-tempat umum dan di dalam ranah kedinasan. Proses penilaiannya akan dilakukan oleh panitia khusus terhadap (1) penggunaan bahasa di tempat-tempat umum, (2) penggunaan bahasa Indonesia di dalam tata naskah dinas, (3) keaktifan pemerintah provinsi dalam mendukung kegiatan kebahasaan dan kesastraan di wilayah masing-masing, dan (4) ketersediaan peraturan perundang-undangan pada tingkat provinsi yang terkait dengan pengaturan masalah kebahasaan dan kesastraan di wilayahnya masing-masing. 2. Penilaian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa Cetak (Tingkat Nasional) Media massa sering dijadikan sebagai barometer dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar oleh masyarakat. Namun, pada kenyataannya belum seluruh media massa dapat dijadikan sebagai contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guna mendorong peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia di media massa, khususnya media massa cetak, akan dilakukan penilaian terhadap penggunaan bahasa Indonesia di media massa cetak. Penilaian itu juga dilakukan untuk memperoleh pemeringkatan media massa cetak yang menggunakan bahasa Indonesia terbaik. 3. Debat Bahasa Antarmahasiswa Di tengah-tengah munculnya berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan global ini, mahasiswa diajak untuk ikut memikirkan persoalan kebahasaan dan kesastraan yang terjadi akhir-akhir ini. Terkait dengan itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengasah kemahiran berbahasa para mahasiswa dalam mengemukakan pendapat secara kritis dan argumentatif. Sejalan dengan itu, kegiatan debat bahasa antarmahasiswa ini juga merupakan ajang bagi para mahasiswa untuk beradu argumentasi persoalan kebahasaan dan kesastraan yang dihadapi saat ini. 4. Duta Bahasa (Tingkat Nasional) Peran para pemuda dalam membangun semangat dan konsep kebangsaan telah terbukti nyata sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Semangat dan ketokohan para pemuda itu harus tetap dipertahankan, diperkuat, dan diteruskan kepada generasi muda masa kini agar semangat kebangsaan itu terus membara di dada para pemuda Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan duta bahasa dilaksanakan sebagai upaya melibatkan para pemuda dalam menjaga dan menyebarluaskan semangat kebangsaan melalui bahasa. Di samping itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memilih pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki kemahiran dalam berbahasa Indonesia dan sikap serta perilakunya dapat dijadikan sebagai teladan. 5. Parade Mural Cinta Bahasa Indonesia Di perkotaan cukup banyak ruang publik, seperti tiang-tiang jembatan layang, yang dibiarkan kosong. Ruang seperti itu tidak jarang dimanfaatkan sebagai ajang corat-coret yang kontraproduktif oleh orang-orang yang suka iseng. Padahal, ruang seperti itu dapat dimanfaatkan secara baik untuk mengingatkan kembali perlunya mencintai bahasa Indonesia, bahasa kebangsaan kita. Terkait dengan itu, Badan Bahasa mengajak berbagai pihak untuk mengisi ruang-ruang kosong itu dengan grafiti kebahasaan atau mural yang berisi imbauan atau ajakan untuk mencintai bahasa Indonesia dengan kata-kata bijak. 6. Sayembara Penulisan Proposal Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan (Tingkat Nasional) Para mahasiswa S-1 pada umumnya mempunyai kewajiban menulis karya ilmiah yang berupa skripsi untuk mengakhiri masa studinya. Terkait dengan itu, untuk membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan sayembara Penulisan Proposal Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan tingkat nasional bagi para mahasiswa S-1. Peserta yang proposal penelitiannya terpilih sebagai pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang sebagai bantuan biaya penelitian. 7. Sayembara Penulisan Cerpen Remaja (Tingkat Nasional) Untuk menggairahkan kehidupan sastra yang bertemakan kehidupan remaja serta meningkatkan kegiatan penulisan kreatif di kalangan remaja, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan sayembara Penulisan Cerpen Remaja tingkat nasional. Pesertanya adalah para remaja di seluruh Indonesia. Adapun penilaiannya akan dilakukan secara berjenjang . Untuk tingkat provinsi, di luar DKI Jakarta, penilaian akan dilakukan di balai/kantor bahasa provinsi masing-masing, sedangkan untuk Provinsi DKI Jakarta, penilaian dilakukan di Badan Bahasa. Peringkat sepuluh terbesar dari setiap provinsi akan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti seleksi tingkat nasional. 8. Sayembara Penulisan Puisi bagi Siswa SD (Tingkat Nasional) Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegairahan kehidupan sastra, khususnya puisi, adalah melalui sayembara penciptaan puisi. Untuk itu, dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2011 diselenggarakan Sayembara Penulisan Puisi bagi Siswa SD Tingkat Nasional. Untuk tingkat provinsi, di luar DKI Jakarta, penilaian akan dilakukan di balai/kantor bahasa provinsi masing-masing, sedangkan untuk Provinsi DKI Jakarta, penilaian dilakukan di Badan Bahasa. Peringkat sepuluh terbesar dari setiap provinsi akan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti seleksi tingkat nasional. 9. Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA (Tingkat Internasional) Akhir-akhir ini bahasa Indonesia tidak hanya dipelajari oleh warga negara Indonesia, tetapi telah dipelajari pula oleh warga negara asing. Para pelajar asing tersebut perlu diberi forum agar dapat mempraktikkan kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia. Untuk itu, Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA (bahasa Indonesia bagi penutur asing) diselenggarakan. Tujuannya adalah untuk memberikan peluang bagi para pembelajar BIPA untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbahasa Indonesia. 10. Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan (Tingkat Nasional) Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, blog berhasil merebut perhatian masyarakat dan menjadi tren yang sangat digemari, terutama di kalangan pengguna internet. Atas dasar itu, kegiatan ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada pembuat blog kebahasaan dan kesastraan yang bernilai unggul, baik dari sisi artistik, informatika, maupun kemanfaatan isi yang termuat di dalam blog tersebut. 11. Festival Musikalisasi Puisi Musikalisasi puisi merupakan media untuk mengapresiasi puisi melalui musik. Kegiatan ini dipandang dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra. Setiap tahun penyelenggaraan kegiatan ini selalu banyak peminat. Oleh karena itu, kegiatan seperti itu diselenggarakan lagi tahun ini dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2011. Pada tahun ini pesertanya dibatasi pada siswa SLTA, termasuk Madrasah Aliyah dan SMK, se-DKI Jakarta. Puncak Acara Puncak acara Bulan Bahasa dan Sastra 2011 akan dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2011. Pada acara itu akan dilaksanakan pengumuman pemenang, pementasan seni budaya, dan persembahan karya kreatif kebahasaan dan kesastraan. Informasi Lengkap Informasi lebih lanjut secara lengkap dari setiap kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2011 selain dapat dibaca di dalam edaran khusus, juga dapat diperoleh di balai/kantor bahasa terdekat atau melalui alamat panitia berikut. Alamat Panitia Alamat Panitia Bulan Bahasa dan Sastra 2011 Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta 13220, Telepon (021) 4896558, 4706287, 4706288, 4750406, Faksimile (021) 4750407. Pos-el: badan.bahasa@kemdiknas.go.id