Bengkel Sastra Badan Bahasa Memberikan Pelatihan Menulis dan Mengapresiasi Pantun bagi Guru dan Siswa SLTA di Bengkulu
Bengkulu— Bengkel sastra merupakan salah satu wujud nyata dari kegiatan peningkatan apresiasi sastra. Kegiatan yang telah dirintis sejak Bulan Bahasa dan Sastra tahun 1994 itu dilaksanakan dalam bentuk pertemuan yang secara intensif membahas hal-hal yang berhubungan dengan pemahaman dan penciptaan karya sastra, baik dalam bentuk puisi, cerpen, pantun, maupun drama.
Badan Pengembanagan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tanggal 21—26 Mei 2012 menyelenggarakan kegiatan bengkel sastra. Kegiatan itu difokuskan pada penulisan dan apresiasi pantun bagi Guru dan siswa SLTA di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kabupaten Seluma dan di Kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan bengkel di dua kabupaten tersebut merupakan kegiatan yang kesembilan dan kesepuluh. Daerah yang sebelumnya telah melakukan kegiatan bengkel sastra adalah Provinsi Sumatra Selatan (Banyuasin dan Ogan Ilir), Sumatra Barat (Padangpariaman dan Solok), Provinsi Jawa Timur (Ngawi dan Magetan), Provinsi Jawa Tengah (Sragen dan Karanganyar).
Dalam pelaksanaannya, bengkel sastra itu dibagi dalam beberapa kegiatan, yaitu proses kreatif menulis karya sastra, teori dan teknik penulisan karya sastra, serta praktik penulisan dan pembacaan karya sastra. Narasumber kegiatan bengkel adalah Rendra Setyadiharja, S.Sos. (sastrawan).
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Pemerintah Kabupaten Seluma, Apsin T., S.Pd., dalam sambutan pembukaan, penulisan dan apresiasi pantun bagi guru dan siswa SLTA diharapkan dapat bermanfaat dalam melestarikan kekayaan sastra bangsa, khususnya pantun.
Kegiatan bengkel sastra bagi guru dan siswa SLTA tahun 2012 ini ditargetkan akan mengikutsertakan 480 orang peserta yang terdiri atas guru dan siswa SLTA yang berasal dari delapan provinsi di Indonesia. Kegiatan bengkel sastra selanjutnya akan dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok Utara dan Lombok Barat), Provinsi Kalimantan Timur (Kutai Kartanegara dan Kutai Timur), dan Provinsi Sumatera Utara (Simalungun dan Samosir).(nva/lus)