Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Bantu Korban Banjir
Pemerintah Kota Manado sudah beberapa kali meraih penghargaan Adipura bahkan Adipura Kencana menghadapi tantangan besar untuk memulihkan beberapa titik kota karena rusak diterjang banjir bandang, sehingga perlu dibersihkan dari tumpukan sampah yang berukuran besar dan kecil. Pemerintah provinsi, dalam hal ini Gubernur Sinyo Harry Sarundajang, turun tangan dengan menginstruksikan untuk turut membersihkan kota selama tujuh hari berturut-turut kepada kurang lebih lima belas ribu pegawai negeri sipil bekerja sama dengan TNI/Polri, pelajar, dan relawan dari berbagai komunitas yang ada di Kota Manado, sejak hari Rabu, 22 Januari 2014.
Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara sebagai salah satu instansi pusat yang ada di daerah, tidak ketinggalan untuk turut serta dalam menunjukkan kepedulian bagi para korban banjir. Puluhan pegawai Balai Bahasa dipimpin oleh Kepala Subbagian Tata Usaha, Greis Margaretha Rantung, M.Pd., membersihkan tiga titik lokasi di Kampung Ternate, selama tiga hari berturut-turut. Walaupun hanya berbekal alat seadanya, seluruh pegawai bersemangat membersihkan tiga lokasi tersebut tanpa memedulikan bau yang tidak sedap. Bekerja yang tanpa pamrih itu dilakukan di bawah terik matahari dan derasnya hujan yang masih sesekali mengguyur di lokasi bencana. Para pegawai bekerja tanpa mengenal lelah, bahu-membahu dengan anggota TNI Korem 131/Santiago yang juga turut bertugas di lokasi yang sama di Kampung Ternate. Dengan merasakan beban yang sama, para pegawai Balai Bahasa dan TNI juga berbaur bersama para korban di sela-sela guyuran hujan, bercengkrama sambil berbagi cerita, untuk meringankan beban di hati para korban banjir bandang.
Selain bersih-bersih, beberapa hari sebelumnya pegawai Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara juga membagikan bahan-bahan makanan kepada para korban banjir di sejumlah lokasi di kota Manado. (Ir/Em)