Seminar Internasional Language Maintenance and Shift II
SEMARANG — Program Studi Magister Linguistik, Universitas Diponegoro, bekerja sama dengan Balai Bahasa Jawa Tengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan Seminar Internasional Language Maintenance and Shift II pada tanggal 5--6 Juli 2012., di Hotel Pandanaran, Semarang. Seminar itu merupakan seminar lanjutan yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Linguistik Universitas Diponegoro pada Juli 2011.
Seminar yang mengangkat tema "Menjaga dan Melindungi Bahasa Adat di Era Globalisasi" diawali dengan laporan Ketua Pelaksana Seminar, Dr. Nurhayati, M.Hum. Acara dibuka oleh Dekan FIB Universitas Diponegoro, Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa tujuan diadakannya seminar adalah untuk membahas dan mendiskusikan penanganan dan pemeliharaan bahasa daerah dan bahasa adat sebagai bahasa ibu.
Salah satu pembicara utama, Dr. Sugiyono, dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam makalahnya yang berjudul "Penanganan Bahasa Daerah: Sebuah Tantangan" menjelaskan bahwa penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu dipandang sebagai media interaksi yang efektif untuk mencerdaskan bangsa. Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa daerah mendapat jaminan yang kuat dalam kebijakan pemerintah. "Tantangan di masa depan adalah bagaimana pemerintah dengan dukungan masyarakat dapat merealisasi penggunaan, pengembangan, dan pelindungan bahasa daerah secara memadai," lanjutnya.
Pembicara utama lain yang tampil adalah Prof. Dr. Hanna (Balai Bahasa Sulawesi Tenggara) dengan makalahnya yang berjudul "Bahasa Derah pada Era Globalisasi: Peluang dan Tantangannya", Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo (Unika Atma Jaya) dengan makalahnya yang berjudul "Ajarkanlah 'Bahasa Ibu': Demi Masa Depan Anak yang Lebih Baik Memasuki Era Globalisasi", dan Herudjati Purwoko, Ph.D. (Universitas Diponegoro) dengan makalahnya yang berjudul "Linguistics Domains: Keys to the Maintenance of Javanesse".
Selain itu, dalam seminar itu dipaparkan 33 makalah tentang pemeliharaan bahasa, 24 makalah tentang pembelajaran bahasa, 19 makalah tentang sosiolinguistik, 15 makalah tentang pragmatik, 8 makalah tentang analisis diskursus, 8 makalah tentang morfologi, 2 makalah tentang sintaksis bahasa, 2 makalah tentang penerjemahan, 1 makalah tentang psikolinguistik, 1 makalah tentang fonologi, dan 1 makalah tentang semantik.
Seminar yang dihadiri oleh guru, mahasiswa, dosen, peneliti, pemerhati bahasa, serta karyawan Balai dan Kantor Bahasa ditutup oleh Kepala Balai Jawa Tengah, Drs. Pardi, M.Hum. Dalam sambutannya, ia sangat mengapresiasi pelaksanaan seminar yang berjalan sukses. Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo mendeklarasikan pendirian komunitas dan pembentukan milis LAMAS. Ia mengharapkan agar komunitas itu dapat melakukan aksi sebagai tindak lanjut dari seminar. (yf/lus)