Badan Bahasa Menggelar Jumpa Pers Forum Keberagaman Bahasa Asia-Eropa
Jakarta—Menyambut pelaksanaan Seminar Forum Keberagaman Bahasa Asia-Eropa, ASEM (Asia-Europe Meeting, Language Diversity Forum) yang akan diadakan pada tanggal 4-5 September 2012 di Hotel Borobudur, Jakarta. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (31/8) menggelar jumpa pers prakegiatan berupa diskusi informal yang dibuka oleh Kepala Badan Bahasa, Prof. Dr. Mahsun, M.S. dan dihadiri berbagai wartawan media cetak dan elektronik.
Jumpa pers dalam rangka penyelenggaraan Forum Keberagaman Bahasa (FKB) Asia-Eropa ini ditempuh oleh Badan Bahasa untuk menyebarluaskan informasi mengenai ASEM dan secara khusus mengenai FKB Asia-Eropa yang baru diselenggarakan pertama kalinya ini. FKB Asia-Eropa ini dihadiri delegasi dari 20 negara, yakni Cina, Australia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Pakistan, Bulgaria, Perancis, Inggris, Belgia, Siprus, Finlandia, Jerman, Yunani, Polandia, Rumania, Indonesia, dan perwakilan UNESCO di Indonesia.
Tema yang diangkat dalam FKB pertama tahun 2012 ini adalah “Memelihara dan Mempromosikan Keberagaman Bahasa di Asia dan Eropa Menuju Pengembangan yang Berkelanjutan (Safeguarding and Promoting Language Diversity in Asia and Europe toward Sustainable Development)”. Terdapat empat topik utama yang akan dipresentasikan oleh 14 pembicara, yakni kebijakan dan isu keberagaman bahasa di Asia dan Eropa, pertukaran pengalaman dalam memelihara dan mempromosikan keberagaman bahasa dan budaya di Asia dan Eropa, strategi dalam melindungi dan mempromosikan keberagaman bahasa terkait dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Asia dan Eropa, serta peran media dan teknologi informasi dan komunikasi dalam memelihara dan mempromosikan keberagaman bahasa di Asia dan Eropa.
Diharapkan melalui jumpa pers ini masyarakat mengetahui bahwa dunia Internasional memiliki kepedulian yang besar terhadap bahasa di Asia dan Eropa yang sangat beragam. Bahkan beberapa di antaranya terancam punah. (an)