Pertemuan Ketujuh Dewan Pembina SEAMEO QITEP in Languange di Bali

Pertemuan Ketujuh Dewan Pembina SEAMEO QITEP in Languange di Bali

Denpasar, Bali—Pembukaan 7th Governing Board Meeting (Pertemuan Ketujuh Dewan Pembina) SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) QITEP (Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel) in Languange diselenggarakan di Patra Jasa Bali Resort and Villas, Bali, Rabu, 5 Oktober 2016.  

SEAMEO QITEP in Languange merupakan organisasi Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara dalam bidang Bahasa yang bertujuan untuk memberikan bimbingan serta program pelatihan bagi peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan di bidang bahasa.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Dadang Sunendar, hadir sebagai perwakilan Indonesia dan juga sebagai anggota baru Dewan Pembina SEAMEO QITEP in Languange. Bersamanya hadir pula perwakilan Brunei Darussalam, Ms. Hajah Suriani binti Haji Noor Hashim, perwakilan Singapura, Mr. Cedric Kai Wah Leong, dan perwakilan Vietnam, Tran Huu Phuc, Ph.D. Selain keempat negara tersebut hadir pula anggota lainnya, yaitu Mr. Tith Mab (Kamboja), Mr. Ketkeo Phanthanivong (Lao PDR), Datuk Dr. Amin Senin (Malaysia), Dr. Yi Yi Maw (Myanmar), Atty. Tonisito M.C. Umali, Esq. (Filipina), Assoc, Prof. Dr. Kingkarn Thepkanjana (Thailand). Perwakilan dari Timor Leste tidak dapat hadir pada pertemuan kali ini.

“Pada pertemuan ini, Dewan Pembina akan membahas laporan-laporan dan dukungan terhadap program-program, prestasi, dan rencana Pusat,” ujar Direktur SEAMEO QITEP in Languange, Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, saat membuka kegiatan. Felicia secara khusus menyebutkan bahwa Pertemuan Dewan Pembina juga akan membahas dan mengesahkan Direktur Pusat yang akan datang.

Auberta Farica, Kepala Divisi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat SEAMEO QITEP, yang sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh in Languange. “Setiap tahun kami mengundang perwakilan dari tiap Negara di Asia Tenggara untuk hadir dalam pertemuan ini dan memberi masukan dari hasil laporan kegiatan yang telah kami laksanakan serta membahas proposal-proposal kegiatan kami yang akan datang,” tambah Bertha.

Bertindak sebagai ketua pembahasan adalah Atty. Tonisito M C Umali, Esq., yang merupakan perwakilan dari Filipina, dan yang bertindak sebagai pelapor adalah Tran Huu Phuc, PhD., perwakilan dari Vietnam serta didampingi pula oleh Dr. Felicia Nuradi Utorodewo.

Salah satu dari dua belas hasil pembahasan adalah penentuan lokasi kegiatan Pertemuan Dewan Pembina Kedelapan yaitu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang direncanakan diadakan pada minggu pertama Bulan Oktober 2017.

Pertemuan ini berlangsung selama lima hari (3—7 Oktober 2016). Peserta yang mengikuti prtemuan ini berjumlah 30 orang, yang terdiri dari Anggota Dewan Pembina, Biro Perencanaan dan Kerja Sama Internasional (BPKLN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa (PPPPTK), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Bali, serta pengamat dari Indonesia dan Brunei Darussalam.

Di akhir acara, Dr. Felicia Nuradi Utorodewo, mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta dan sekaligus berpamitan dikarenakan masa tugasnya yang telah selsesai di tahun ini. (iw/td/an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa