Balai Bahasa Yogyakarta Gelar Sarasehan Kebahasaan dan Kesastraan Indonesia

Balai Bahasa Yogyakarta Gelar Sarasehan Kebahasaan dan Kesastraan Indonesia

Yogyakarta—“Martabatkan Bahasa dan Sastra Rayakan Kebinekaan“,  itulah tema Sarasehan Kebahasaan dan Kesastraan Indonesia  yang diselenggarakan di aula gedung Balai Bahasa Yogyakarta, Kamis, 6 Oktober 2016 dan dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum.

Dalam sambutannya, Dadang menjelaskan bahwa  Ada 617 bahasa Daerah yang sampai saat ini telah diidentifikasi oleh Badan Bahasa dan masih akan terus bertambah, yang digunakan oleh 1300-an suku di Indonesia. Untuk berkomunikasi antar suku tersebut, bangsa Indonesia diberikan anugerah yaitu sebuah bahasa yang menjadi pemersatu dan perekat bangsa, yaitu bahasa Indonesia.

“Dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia, tidak ada resistensi terhadap kesepakatan bahasa Indonesia menjadi bahasa negara, penutur bahasa Jawa, Sunda, Minang, dan sebagainya berbesar hati mendukung bahasa Indonesia”, tegas Dadang. Lebih lanjut Dadang mengajak masyarakat bersama dengan Badan Bahasa untuk terus meningkatkan martabat bahasa dan sastra Indonesia terutama pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Yogyakarta, Drs. Tirto Suwondo, M.Hum. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2016. Selanjutnya Tirto mengatakan ada empat hal penting yang menjadi perhatian khususnya bagi Badan Bahasa dan Balai/Kantor Bahasa di seluruh Indonesia yaitu mengenai identitas dan jati diri bangsa Indonesia ditengah perkembangan bahasa asing yang begitu pesat, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di tengah arus besar penetrasi budaya dunia, sikap dan mental bangsa Indonesia di tengah kepentingan global, dan upaya pemartabatan dan peningkatan bahasa Indonesia dalam rangka pemertahanan bahasa Indonesia namun tetap dapat bersaing di kancah global.

“Salah satu cara untuk mengisi momentum dalam menghadapi tantangan itu, Balai Bahasa Yogyakarta senantiasa mengadakan berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan khususnya dalam rangka meningkatkan martabat bahasa dan sastra Indonesia’, ujar Tirto.

Acara tersebut menampilkan tiga narasumber yaitu, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. yang memberikan materi mengenai Kebijakan Badan Bahasa dalam rangka Pemartabatan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dr. Ignas Kleden membawakan materi Martabat Bahasa sebagai Persoalan, dan Triyanto Triwikromo, S.Pd., M.Hum. dengan materi Perihal Nasib Bahasa dan Sastra Indonesia Mutakhir. Sarasehan  itu dihadiri 300 peserta yang terdiri dari pejabat Satuan Kerja Daerah, anggota DPRD, dosen, guru, mahasiswa, serta peminat dan pemerhati bahasa dan sastra. (tr/ef)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa