Wakil Presiden Membuka Kongres I Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan
Makassar - Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla membuka Kongres I Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Gubernuran Sangiaseri Makassar, Minggu petang (22/7). Kongres I Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan yang akan berlangsung empat hari diikuti 350 peserta dari kalangan pakar bahasa, pemangku adat, mahasiswa, dan tokoh masyarakat. Sebanyak 48 makalah akan dibahas dengan enam pemakalah di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Belanda, dan Jerman. Wapres dalam sambutannya menyatakan, dalam waktu 20–30 tahun ini, 30 persen bahasa daerah akan mengalami kepunahan. Menurut Wapres, dari 754 bahasa daerah di Indonesia, sekitar 30 persen sudah tidak digunakan lagi. Selain faktor teknologi, banyaknya perkawinan antardaerah menjadi penyebab kedua punahnya bahasa daerah. Bahkan, di era modern saat ini, keluarga tidak lagi berperan dalam melestarikan bahasa daerah. Oleh karena itu, upaya yang bisa dilakukan hanyalah dengan memperlambat kepunahan bahasa-bahasa daerah. "Kita harus sadari, bahasa daerah penting. Namun, karena kondisi saat ini yang semakin global, kita membutuhkan bahasa persatuan yang lebih cepat untuk berkomunikasi sehingga tidak perlu ditangisi bila bahasa-bahasa daerah semakin berkurang," ujar Wapres. Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, H.M. Amin Syam mengungkapkan, kongres ini bertujuan memantapkan jati diri masyarakat melalui pelestarian bahasa Daerah. Dalam kongres ini akan diputuskan pelajaran bahasa daerah sebagai kurikulum muatan lokal, baik di tingkat SD, SMP maupun SMA. Dalam kesempatan itu, seluruh bupati dan wali kota se-Sulawesi Selatan menandatangani kerja sama dengan Kepala Pusat Bahasa Depdiknas, Dr. Dendy Sugono, mengenai pengajaran bahasa daerah. (hr).