Tere Liye Meramaikan Kegiatan Akbar Bulan Bahasa dan Sastra 2016 Kantor Bahasa Kepulauan Riau

Tere Liye Meramaikan Kegiatan Akbar Bulan Bahasa dan Sastra 2016 Kantor Bahasa Kepulauan Riau

Kantor Bahasa Kepulauan Riau (Kepri) dalam menyemarakkan Bulan Bahasa dan Sastra 2016 mengadakan kegiatan Lomba Menulis Cerita Pendek, Lomba Menulis Puisi, Lomba Menulis Esai, Lomba Menulis Majalah Dinding, dan Temu Tokoh Penulis Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9—10 Oktober, di Hotel Pusat Informasi Haji (PIH) dan Mega Mall, Pulau Batam.

Drs. Dwi Sutana, M.Hum, Kepala Kantor Bahasa Kepri, mengatakan “Tujuan kami mengadakan rangkaian kegiatan ini, selain untuk memeriahkan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2016 yang jatuh pada bulan Oktober, juga memotivasi anak-anak untuk mengembangkan budaya baca sebagai implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 dan juga kaitannya dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang membahas juga tentang budaya tulis, baca, dan menghitung untuk kecerdasan bangsa”.

Bintang tamu “Temu Tokoh Penulis Nasional” adalah penulis yang sedang naik daun,Tere Liye dan Ramon Rambah Pasir. Tere Liye menjelaskan ke penonton melalui dongeng tentang latar belakang mengapa ia suka menulis. Ia merasa bahagia dan takjub saat tulisannya dibaca dan menjadi inspirasi banyak orang hingga ke seberang lautan dan mancanegara. “Tahun 2012, ada kiriman posel (e-mail) dari Hongkong. Isinya keluhan ibu berusia 40 tahun yang menjadi buruh migran Indonesia, pekerjaannya merawat pasien manula. Si ibu merasa resah karena pasien manula yang dirawatnya sedih akibat cerita bersambung yang biasa saya tulis di Facebook terhenti,” ujar Tere. Surat dari Hongkong itulah yang kemudian memotivasi Tere Liye untuk terus menulis. “Perumpamaannya seperti buah kelapa jatuh di pinggir pantai. Buah itu dapat melanglang buana ke lautan luas. Saya tidak mengenal nenek dari Hongkong itu, tetapi ia mengenali tulisan Saya,” tambah Tere memaknai peristiwa itu.

Kegiatan “Temu Tokoh Penulis Nasional” diikuti oleh hampir 300 peserta yang berasal dari siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga mahasiswa. (iw/sh)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa