Semarakkan Bulan Bahasa, Badan Bahasa Gelar Final Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek 2016

Semarakkan Bulan Bahasa, Badan Bahasa Gelar Final Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek 2016

Jakarta, Badan Bahasa – Dalam rangka menyemarakkan Bulan Bahasa, Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Final “Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek Tahun 2016” di Aula Gedung Samudra Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2016.

“Persoalan bahasa dan sastra yang didiskusikan dalam kegiatan Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek Tahun 2016 merupakan bagian dari persoalan generasi muda ke depannya. Badan Bahasa menekankan agar generasi muda mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mampu berkomunikasi dengan bahasa asing, dan melestarikan bahasa daerah. Oleh karena itu cintailah bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa asing, maupun bahasa daerah.”, ujar Kepala Bidang Pemasyarakatan, Drs. Mustakim, M.Hum., dalam sambutannya saat membuka final debat tersebut.

Kegiatan debat mahasiswa adalah agenda rutin Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di setiap Bulan Bahasa. Kegiatan debat mahasiswa ini seluruhnya diadakan di Gedung Samudera, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Kegiatan debat dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pembekalan debat dan tahap pelaksanaan debat. Tahap pembekalan debat dilaksanakan pada tanggal 4—6 Oktober 2016, sedangkan tahap pelaksanaan debat dilaksanakan pada tanggal 11—13 Oktober 2016. Tahap pelaksanaan debat kemudian dibagi menjadi dua babak, yaitu babak penyisihan (11—12/10/2016) dan babak semifinal, serta final (13/10/2016).

Menurut ketua panitia, Hidayat Widiyanto, S.S., tujuan dari kegiatan Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek Tahun 2016 adalah menggali pemikiran kritis mahasiswa mengenai isu-isu kebahasaan dan kesastraan, meningkatkan upaya komunikasi mahasiswa melalui argumen atau opini, membangun daya pikir yang kreatif bagi mahasiswa tentang penanganan masalah kebahasaan dan kesastraan, dan memperluas wawasan dan sikap positif terhadap isu-isu global saat ini.

Topik yang diangkat dalam kegiatan Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek Tahun 2016 adalah isu-isu global kebahasaan dan kesastraan yang terjadi saat ini. Topik utama pada babak final yang diperdebatkan pun adalah “bahasa dan sastra asing lebih penting dari pada bahasa dan sastra Indonesia”. Setiap tim dituntut untuk berpikir kreatif, bersikap komunikatif, percaya diri, dan mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaikan ide-ide pada setiap topik yang diberikan oleh para juri. Hal ini sesuai dengan kriteria penilaian juri yang didasarkan pada logika berpikir terkait argument, kebenaran data dukung, informasi, dan referensi, penyampaian dengan bahasa yang baik, penggunaan diksi yang baik dan tertata,  serta komunikasi yang baik Adapun juri yang menilai adalah Tim Juri Badan Bahasa dan Tim Juri dari OTP Institute of Professional Development.

Kegiatan Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek Tahun 2016 diikuti oleh 24 tim yang beranggotakan masing-masing dua orang peserta. Peserta berasal dari 16 perguruan tinggi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, serta tim dari duta bahasa. Sistem yang digunakan dalam pelaksanaan debat adalah Sistem Parlemen Inggris yang mengharuskan empat tim saling berdebat dan mengadu argumennya di setiap putaran permainan.

Adapun empat tim yang berhasil melaju ke babak final adalah tim dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Surya, London School Public Relation, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Selanjutnya, keempat tim ini akan diundang pada acara pengumuman pemenang Debat Bahasa Antarmahasiswa Se-Jabodetabek Tahun 2016 pada tanggal 28 Oktober 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta. (hw/pad/an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa