Badan Bahasa Selenggarakan Festival Literasi 2016

Badan Bahasa Selenggarakan Festival Literasi 2016

Palu—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menyelenggarakan Festival Literasi 2016 dalam rangka kegiatan Literasi Nasional di Hotel Amazing Resort, Palu, pada tanggal 17—20 Oktober 2016, yang dibuka oleh Kepala Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S. Dalam sambutannya, Gufran menjelaskan bahwa festival literasi ini adalah kegiatan yang diadakan pertama kalinya  dalam rangka gerakan literasi nasional yang merupakan salah satu program prioritas dari Badan Bahasa.

Kegiatan ini juga mempunyai fungsi untuk meningkatkan tingkat budaya literasi kita yang relatif dalam beberapa survei lembaga internasional, Indonesia berada dalam posisi yang tidak menggembirakan.  “Survei  tingkat budaya literasi dari 61 negara, Indonesia berada di urutan 60”, ujar Gufran.  Lebih lanjut Gufran menceritakan, ketika Hiroshima dan Nagasaki hancur luluh lantak, ada cerita terkenal yang menyebutkan bahwa kaisar jepang tidak bertanya berapa jenderal yang masih hidup, tetapi bertanya berapa guru yang masih hidup. Korban yang selamat dari peristiwa tersebut mengumpulkan buku, catatan, naskah, yang tersisa lalu mengajak anak-anak mereka untuk membaca. 50 tahun setelah peristiwa Hiroshima dan Nagasaki, Jepang menguasai dunia dengan teknologi dan produknya. “Itu artinya kemajuan suatu bangsa dimulai dari budaya literasi”, ucap Gufran.

Pada tahun 2016 ini  Badan bahasa telah mengirimkan 263 bahan bacaan yang sedang dinilai oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan sebagai bahan bacaan literasi. “Kalau kita membiasakan membaca 15—20 menit di rumah, dan  kalau semua keluarga di Indonesia melakukan ini, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar”, tegas Gufran.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Drs. Adry, M.Pd. mengatakan bahwa literasi itu tidak hanya menghitung, membaca, dan menulis, namun lebih luas lagi yaitu tentang literasi sains. Oleh karena itu diharapkan Badan Bahasa setiap tahunnya tetap melaksanakan kegiatan ini. “literasi ini harus ditingkatkan di sekolah, bukan hanya terbatas pada komunitas”, ucap Adry.

Kegiatan festival literasi ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan Gerakan Literasi Nasional, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tahun 2016, yang bertujuan untuk memberi ruang bagi para pegiat literasi untuk menerapkan berbagai pembelajaran literasi, dan untuk merefleksi bahan literasi dalam rangka penumbuhan budi pekerti. Selain mendapatkan berbagai materi pembelajaran literasi, peserta festival literasi dari 34 provinsi dengan jumlah 136 peserta ini juga akan mengikuti berbagai lomba, yaitu lomba membaca teks naratif, lomba meringkas dan mengonversi teks untuk pegiat komunitas, dan lomba merefleksi bahan bacaan literasi untuk penumbuhan budi pekerti. (tr/nav)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa