Badan Bahasa Rangkul Sastrawan Gelar Munas Sastrawan Indonesia

Badan Bahasa Rangkul Sastrawan Gelar Munas Sastrawan Indonesia

Jakarta—Dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2016, Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Sastrawan Indonesia dengan mengangkat tema “Peran Sastrawan dalam Pendidikan Karakter Masyarakat” di Hotel Bidakara Jakarta, 18—20 Oktober 2016.

Kegiatan  itu  diikuti oleh 107 sastrawan yang mewakili berbagai daerah di Indonesia. Beberapa sastrawan nasional yang hadir adalah Taufik Ismail, Remy Sylado, Abdul Hadi W.M., Agus R. Sarjono, Nirwan Dewanto, Maman S. Mahayana, Dino Umahuk, Maman Suherman, Ahmadun Yosi Herfanda, Zawawi Imron, Helvy Tiana Rosa, Isbedy Setiawan, F. Rahardi, Free Hearty, Joko Pinurbo, Linda Christanty, Okky Madasari, dan lain-lain.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi ini bertujuan untuk menjalin kerja sama antara Badan Bahasa dengan sastrawan di seluruh Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan sastra.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat merumuskan dan merekomendasikan kegiatan atau program yang secara nyata dapat dilaksanakan, maupun sebagai kerangka acuan dalam usaha pembinaan serta pengembangan kesasatraan di setiap daerah.

Nilai-nilai moral, seperti kejujuran, pengorbanan, kepedulian sosial, cinta tanah air, psikologis, demokrasi, santun, dan sebagainya, banyak ditemukan dalam karya-karya sastra. Karena sastra adalah karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas.  (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa