Diseminasi Alih Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing
YOGYAKARTA— Pengalihmediaan bahan ajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing atau yang biasa disebut BIPA, merupakan wujud nyata dari salah satu tugas Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dalam upaya meningkatkan mutu layanannya kepada masyarakat, khususnya bagi warga negara asing yang ingin belajar menggunakan Bahasa Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 22—23 Oktober 2014 tersebut diselenggarakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan diseminasi tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Subbidang Proses Pembelajaran, Atikah Solihah, M.Pd. Dalam sambutannya, Ibu Atikah menjelaskan maksud dilakukannya kegiatan pengalihmediaan bahan ajar tersebut. Media untuk belajar dan mengajar BIPA yang ada saat ini masih terbatas dalam bentuk media cetak, seperti buku. Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi, masih belum dimanfaatkan secara maksimal dalam meningkatkan kemampuan murid dan pengajar BIPA. Untuk itu, perlu adanya upaya untuk mengalihmediakan bahan belajar dan mengajar yang telah ada, sehingga mudah dimanfaatkan atau digunakan oleh pengajar dan pemelajar BIPA yang ingin meningkatkan penguasaan kosakata untuk tingkat dasar.
Aplikasi pengalihmediaan pembelajaran BIPA tingkat dasar yang dimaksud ditujukan bagi pemelajar yang belum mempunyai kemampuan apa pun dalam berbahasa Indonesia. Agar memiliki kemampuan berbahasa Indonesia untuk tingkat dasar, pemelajar harus menguasai kosakata tingkat dasar. Materi kosakata tingkat dasar meliputi kosakata dalam tema salam, nama negara, pekerjaan, tempat bekerja, benda di kelas/kantor, benda di rumah, alat transportasi, angka, nama bulan, nama hari, aktivitas harian, hubungan kekerabatan, anggota badan, dan makanan dan minuman.
Program kerja pengalihmediaan dari Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan pada tahun 2014 ini, menitikberatkan kepada bahan pembelajaran kosakata bahasa Indonesia bagi penutur asing. Produk alih media pembelajaran kosakata tersebut dari media kertas ke media teknologi komunikasi, melalui aplikasi yang digunakan dalam telepon pintar (smartphone), dengan sistem operasi (operating system) seperti Android, symbian OS (Window mobile), atau Iphone OS (apple machintos). Untuk saat ini, pengembangan masih ditujukan kepada pangsa pasar penggunaan melalui aplikasi Andriod Market, mengingat pangsa pasar Android saat ini merupakan pangsa pasar paling banyak penggunanya, namun tidak menutup kemungkinan pengembangan ke sistem operasi telepon lainnya.
Kegiatan pengalihmediaan pembelajaran BIPA tingkat dasar tersebut dihadiri oleh dua orang narasumber, yaitu Agus Soehardjono, Direktur Wisma Bahasa, dan Asep Lukman Arip Hidayat, Praktisi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dalam materinya, Agus Soehardjono membahas tentang pentingnya peran teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran BIPA. Sedangkan Asep Lukman, dalam materinya menjelaskan tentang tata cara pengunduhan aplikasi dari Google Playstore secara gratis, kemudian tatacara instalasi aplikasi, dan penggunaan aplikasi pembelajaran BIPA Kosakata tingkat dasar yang dikenal dengan nama Belajar BIPA yang menggunakan sistem operasi android.
Kegiatan yang diselenggarakan di aula Driyarkara, gedung pusat, Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dihadiri oleh empat puluh peserta, yang terdiri dari pengajar dan pemelajar BIPA dari berbagai Universitas dan lembaga pendidikan BIPA, antara lain, Wisma Bahasa, Realia, Puri Bahasa, Alam Bahasa, Balai Bahasa Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma, PBSI Universitas Sanata Dharma, KPBB Universitas Atmajaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Gadjah Mada, Inculs UGM, dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. (nav/yan)