Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2016

Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2016

Jakarta—Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2016 di Hotel Mercure, Jakarta, 24—29 Oktober 2016. Pergelaran itu dibuka oleh Kepala Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S.  Senin malam, 24 Oktober 2016.

Dalam Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional yang ke-10 ini, Gufran menyampaikan empat matra tentang realitas bahasa Indonesia. Empat matra tersebut adalah kekuatan, peluang, ancaman, kelemahan bahasa Indonesia. Terkait dengan hal tersebut diajukan dua strategi, yaitu strategi kebudayaan dan strategi kebahasaan. Dalam strategi kebudayaan, Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat secara ekonomi, maju dalam ilmu dan teknologi, poros pariwisata dunia, dan menjadi teladan dalam pengelolaan demokrasi. Dalam strategi kebahasaan, Indonesia perlu melaksanakan tiga gerakan penting untuk memastikan bahasa Indonesia diutamakan atau dimartabatkan oleh warga Indonesia dan diminati warga dunia. Tiga gerakan tersebut adalah pengutamaan bahasa Indonesia, gerakan membaca untuk anak, dan pendirian rumah baca atau rumah pintar.

Kegiatan yang diikuti oleh enam puluh peserta wakil dari tiga puluh provinsi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2016. Dalam laporannya, Dr. Nilam Suri selaku Ketua Panitia Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2016 mengatakan bahwa tujuan diadakannya Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional ini adalah untuk meningkatkan peran generasi muda dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing sesuai dengan ranah pengunaannya masing-masing guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa. Selanjutnya, diharapkan kegiatan ini menghasilkan duta bahasa yang mampu melaksanakan tugas memasyarakatkan kepedulian, kecintaan, dan kebanggaan pada bahasa dan sastra Indonesia, serta memperkuat jejaring kerja sama secara berkesinambungan dengan duta bahasa tingkat provinsi dalam berbagai kegiatan pengembangan. pembinaan, dan pelindungan bahasa.  

Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama berupa pembekalan materi. Pembekalan materi diberikan oleh para pakar kebahasaan dan kesastraan serta pakar komunikasi, di antaranya Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S., Drs. Mustakim, M.Hum, Linda Christanty, Arie Ardianto, dan Stevie Lengkong.

Tahap kedua berupa pengambilan nilai yang meliputi penilaian desain kegiatan kebahasan dan kesastraan, penilaian kompetensi bahasa Indonesia, daerah dan asing, penilaian sikap, kepribadian, dan penampilan, serta penilaian bakat dan kedisiplinan.

Tahap terakhir rangkaian kegiatan ini berupa pemberian penghargaan kepada enam pasang peserta terbaik. Pemberian penghargaan akan dilaksanakan pada Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2016, 28 Oktober 2016. Rencananya acara tersebut akan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P. (amw)

SELINGAN

Daftar Selingan

  • zoonosis = zoonosis
  • work from office = kerja dari kantor (KDK)

  • work from home = kerja dari rumah (KDR)

  • ventilator = ventilator

  • tracing = penelusuran; pelacakan

  • throat swab test = tes usap tenggorokan

  • thermo gun = pistol termometer

  • swab test = uji usap

  • survivor = penyintas

  • specimen = spesimen; contoh

  • social restriction = pembatasan sosial

  • social media distancing = penjarakan media sosial

  • social distancing = penjarakan sosial; jarak sosial

  • self-quarantine = swakarantina; karantina mandiri

  • self isolation = isolasi mandiri

  • screening = penyaringan

  • respirator = respirator

  • rapid test = uji cepat

  • rapid strep tes =t uji strep cepat

  • protocol = protokol

  • physical distancing = penjarakan fisik

  • pandemic = pandemi

  • new normal = kenormalan baru

  • massive test = tes serentak

  • mask = masker

  • lockdown = karantina wilayah

  • local transmission = penularan lokal

  • isolation = isolasi

  • incubation = inkubasi

  • imported case = kasus impor


Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa