Uji Soal Baru UKBI Berjalan Lancar
UKBI Membiasakan Guru Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Sumatera Selatan-- Di Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, masih banyak siswa yang menggunakan bahasa daerah di sekolah. Bahkan, guru dan staf tata usaha pun masih banyak yang menyapa siswanya dengan bahasa daerah atau bahasa sehari-hari.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Unggulan Indralaya, Dra. Rasmianah, M.M., saat membuka secara resmi kegiatan “Pembakuan Instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI)”, Kamis, 20 November 2014, di Gedung LPMP, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Rasmianah menilai memang masih sulit untuk menghilangkan kebiasaan berbahasa daerah tersebut dan menggantikannya dengan bahasa Indonesia. “Anak-anak masih malu dan barangkali gurunya juga masih malu,” ungkapnya. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan UKBI itu, ia berharap para guru dan karyawan mendapatkan manfaat yang besar dan semakin terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lalu, mereka dapat menurunkan ilmunya itu kepada siswanya di sekolah. Itulah sebabnya Rasmianah menyambut dengan gembira kegiatan UKBI itu dilakukan di Indralaya.
Kegiatan Pembakuan Instrumen UKBI itu dilaksanakan di Gedung LPMP Sumatera Selatan dan diikuti oleh seratus dua puluh peserta yang terdiri atas guru SD, SMP, SMA, SMK, dan karyawan di Kabupaten Ogan Ilir. Mereka, antara lain, berasal dari Kecamatan Indralaya, Indralaya Selatan, Indralaya Utara, Tanjung Raja, Tanjung Batu, Rantau Panjang, Muara Kuang, Rantau Alai, dan Pemulutan Barat.
Dalam kegiatan itu ada empat seksi yang diujikan, yaitu seksi mendengarkan, seksi merespons kaidah, seksi membaca, dan seksi menulis.
Seksi membaca berlangsung sekitar 25 menit, berisi 40 butir soal pemahaman isi dengaran; seksi merespons kaidah berlangsung selama 20 menit, berisi 25 butir soal mengenai penggunaan kaidah bahasa Indonesia; seksi membaca berlangsung selama 45 menit, berisi 40 butir soal pemahaman isi bacaan, dan seksi menulis berlangsung selama 30 menit, berisi materi soal yang berupa gambar, bagan, grafik, atau semacamnya. Dalam seksi menulis, peserta harus membuat sebuah wacana tulis dalam 200 kata untuk menyajikan materi soal dan wacana itu ditujukan kepada pembaca umum.
Kegiatan yang berlangsung sekitar tiga jam itu berlangsung dengan baik dan lancar serta mendapat respons yang positif dari para peserta. Peserta berharap Badan Bahasa juga memberikan pembimbingan bahasa secara berkala, misalnya dalam bentuk pelatihan atau penyuluhan.
Kegiatan Pembakuan Instrumen UKBI itu dilakukan oleh Badan Bahasa secara serentak di tiga provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Jambi. (MLA/MO)