Sidang Komisi Istilah II Hasilkan 3.226 Padanan Istilah

Sidang Komisi Istilah II Hasilkan 3.226 Padanan Istilah

Bandung— Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah menyelenggarakan Sidang Komisi Istilah II di Hotel GH Universal, Bandung, pada tanggal 15—18 November 2016.

Setelah empat hari bekerja, para pakar bidang ilmu Sidang Komisi Istilah ini telah berhasil memadankan 3.226 istilah dan menyelaraskan 3.884 istilah.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Dadang Sunendar mengatakan bahwa selama bangsa ini masih ada, kegiatan seperti ini tidak boleh berakhir sampai kapan pun, sidang-sidang ini harus tetap dilakukan, karena merupakan bagian dari cara bangsa ini untuk mengisi kemerdekaannya,” ujar Dadang sesaat sebelum meluncurkan KBBI V Luring di tempat yang sama, Kamis, 17 November 2016.

“Kita semua sedang menjalankan amanat bangsa ini mengisi kemerdekaan dalam bentuk yang berbeda-beda, dan hampir semua negara di dunia melakukan hal yang sama dengan nomenklatur yang berbeda-beda. Kita juga tahu bahwa dalam tahap perencanaan bahasa, ada yang disebut penetapan norma, pengembangan korpus, dan peningkatan status, artinya proses ini memang cukup panjang mulai dari proses pemadanan kosakata, penyerapan kosakata, perekaciptaan istilah, dan seterusnya, yang semua itu bertujuan untuk memodernkan bahasa negara yang kita cintai ini,” ungkap Dadang.

“Saat ini, Wikipedia bahasa Indonesia telah menduduki peringkat ke-26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing dan merupakan peringkat ketiga di Asia setelah Jepang dan Cina. Artinya, bahasa Indonesia merupakan bahasa ketiga yang banyak digunakan, dan melihat kondisi seperti itu, mengharuskan kita bertemu seperti ini, membicarakan dan mendiskusikan perkembangan terkini dari berbagai bidang ilmu dari sisi kebahasaan,” kata Dadang.

Sementara itu, dalam penutupan SKI II, Jumat, 18 November 2016, Kepala Bidang Pengembangan, Dr. Dora Amalia selaku ketua panitia mengatakan bahwa untuk tahun-tahun yang akan datang, pelaksanaan SKI akan diperbanyak dan sebelumnya akan dilakukan pemutakhiran pedoman pembentukan istilah yang melibatkan para pakar dari berbagai bidang ilmu.  

Sidang Komisi Istilah ini merupakan lanjutan dari Sidang Komisi Istilah I yang dilaksanakan pada tanggal  24—27 Mei 2016 di Hotel Grandia, Bandung.

Sidang Komisi Istilah kali ini terdapat delapan komisi komisi yang bersidang. Lima komisi bidang ilmu dan tiga komisi penyelarasan istilah. Komisi bidang ilmu bertugas untuk menginventarisasi, mendefinisikan, dan memadankan istilah bidang ilmu terkait. Komisi bidang ilmu yang bersidang yakni Komisi Istilah Psikologi, Komisi Istilah Ilmu Kelautan, dan Komisi Istilah Nanoteknologi. Komisi Istilah Nanoteknologi merupakan bidang ilmu baru yang telah menyelesaikan penyusunan taksonominya pada Musyawarah Sekretariat Mabbim Ke-22 tanggal 22—25 Agustus 2016 di Jakarta.

Komisi Penyelarasan Istilah bersidang untuk membahas penyelarasan istilah dari berbagai bidang ilmu. Komisi Penyelarasan Istilah pada Sidang Komisi Istilah ini membahas tiga bidang ilmu, yakni teknologi informasi, ilmu dasar, serta ekonomi dan keuangan. Komisi Penyelarasan Istilah Bidang Ilmu Dasar terdiri atas pakar bidang ilmu Kimia, Fisika, Matematika, dan Biologi.

Tiap komisi terdiri atas pakar bidang ilmu dari berbagai instansi dan perguruan tinggi di Indonesia. Tiap komisi didampingi oleh narasumber bahasa dari Badan Bahasa yang bertugas untuk bekerja sama dengan pakar bidang ilmu dalam segi kebahasaan, yakni dalam menyelaraskan dan memadankan istilah sehingga menghasilkan padanan yang tidak hanya tepat, tetapi juga berterima di tengah masyarakat.

Pakar bidang ilmu dalam Sidang Komisi Istilah kali ini adalah Prof. Dr. Sawitri Supardi Sadardjoen, Psi. (Psikologi), Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si. dan Dr. Zainal Abidin (Politik), Bonar Hutapea, M.Psi. dan Erita Narhetali, M.A. (Lingkungan), Tri Prartono, Ph.D. (Kelautan), Irsan Soemantri Brodjonegoro, Ph.D. dan Henry M. Manik, Ph.D. (Akustika Kelautan), Dr. Susilohadi dan Dr. Andri Subandrio (Geologi Laut), M. Ikhlasul Amal, Ph.D., Dr. Muhammad Sahlan, S.Si., M.Eng., dan Dr. Mia Ledyastuti (Nanoteknologi), Prof. Dr. Mien A. Rifai, Prof. Dr. Suminar S. Achmadi, Prof. Dr. Hendra Gunawan, dan Dr. Sparisoma Viridi (Ilmu Dasar), Dr. Jan Hoesada, M.M., Ak., Tendy Kusumah Somantri, dan Titi Dewi Warninda, S.E., M.Si. (Ekonomi dan Keuangan), serta Ivan Lanin, S.T., M.Ti., Dr. Titon Dutono, M.Eng., dan Ir. Gunarso (Teknologi Informasi). (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa