Peningkatan Mutu Penulisan Karya Ilmiah
TELUKKUANTAN—Untuk menghasilkan tulisan yang bagus, yakinkan dulu diri kita. Selanjutnya, baru mendiskusikan tulisan dengan orang lain. Dengan demikian akan tahu kekurangan tulisan kita. “Dengan berdiskusi, kita dapat memperkaya bahasa, data, dan pikiran kita, serta mungkin dapat menemukan solusi dari kesulitan kita,” kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Drs. Umar Solikhan, M.Hum. dalam penyampaian materinya tentang Teknik Penulisan Karya Ilmiah di hadapan peserta Peningkatan Mutu Penulisan Karya Ilmiah (KTI), di Hotel Angela, Kota Telukkuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Rabu 23 November 2016.
Dikatakan Umar, seseorang yang mau menulis punya keyakinan atau pemikiran yang menarik untuk banyak orang dan mampu membahasakannya dalam bentuk tulisan. “Namun, kita enggan memublikasikan karena takut kalau tulisan dianggap jelek, tidak berkualitas, atau pemikiran dianggap nyeleneh, aneh, tidak orisinil, dan seterusnya. Seseorang kadang terasa tidak mampu, kurang percaya diri atau tidak pede. Untuk itu, coba yakinkan dulu bahwa kita bisa,” jelasnya.
Dalam materinya, Umar juga menyinggung masalah Pengantar Penulisan Karya ilmiah, Teknik Penulisan Karya ilmiah, dan Bahasa Karya Ilmiah. Sedangkan pemateri lain, diantaranya Dr. Fatmawati Adnan, M.Pd. dan Raja Saleh, M.Pd. Dalam kupasannya, Fatmawati Adnan, menegaskan tentang seperti apa Teori-teori Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan Sistematika PTK. Masih soal PTK, Raja Saleh juga menegaskan kepada guru untuk mengetahui seperti apa Metode dan Teknik PTK, dan penulisan PTK.
Acara Peningkatan Mutu Penulisan Karya Ilmiah di Kota Teluk Kuantan, diikuti oleh 80 orang peserta dari guru SMP dan SMA se Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dan merupakan kegiatan pertama dalam tahun 2016, setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan serupa di Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu. Acara berlangsung selama empat hari, dari Selasa 22 November sampai dengan Jumat, 25 November 2016.
Selama acara, peserta diharapkan bisa dan mampu membuat karya tulis ilmiah, yang diharapkan akan membantu para guru dalam membuat penelitian sebagai syarat kenaikan pangkat atau golongan. Dalam kegiatan yang dikemas dalam 32 jam dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kuansing, peserta diminta untuk mampu mempresentasikan KTI mereka di hadapan pemateri, setelah itu peserta berhak mendapat sertifikat. Rls. (Irwanto, Balai Bahasa Prov. Riau)