Badan Bahasa Menggelar Pelatihan Metodologi Penelitian
Jakarta—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Pelatihan Metodologi Penelitian, Senin, 1 Juni 2015, di Hotel Santika TMII, Jakarta. Pelatihan yang akan dilaksanakan seminggu itu diikuti oleh peneliti pada Pusat-Pusat/Balai/Kantor Bahasa, LIPI, dan dosen pada universitas di Jakarta, seluruhnya sebanyak 57 orang (peserta yang terdaftar).
Acara itu dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Dr. Sugiyono. Dalam sambutannya, Sugiyono mengatakan bahwa, “Badan Bahasa sebenarnya sebenarnya sudah haus dengan kegiatan semacam ini, bukan seminggu, dua minggu tetapi sebulan bahkan tiga bulan untuk pelatihan metodologi penelitian sejenis pada periode sebelumnya (1980—1990-an)”.
Lebih lanjut Sugiyono mengungkapkan, “Badan Bahasa akan mengupayakan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, dan untuk peserta, kegiatan ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menambah ilmu dan wawasan”, tambahnya.
Sementara itu, materi pelatihan yang akan diberikan adalah Teori dan Metode Penelitian Kekerabatan Austronesia (Prof.Dr. Bernd Nothofer), Metode Penelitian Bahasa Diakronis (Prof. Dr. Mahsun, M.S.), Metode Penelitian Sinkronis (Dr. Sudaryanto), Metode Penelitian Sastra (Dr. Yoseph Yapi Taum), serta Teori dan Metode penelitian Bahasa Lisan (Dr. Sugiyono).
Pada kesempatan lain, Kepala Badan Bahasa, Prof. Dr. Mahsun, M.S. memaparkan kebijakan kebahasaan Badan Bahasa, menurutnya, “Kita harus menelusuri relasi kekerabatan semua bahasa sehingga penelitian kebahasaan ke depan menjadi sangat menarik, di samping penelitian sinkronis untuk standardisasi bahasa daerah yang ada di Indonesia tentu bahasa yang penuturnya besar”, kata Mahsun.
Riset genolinguistik yang membantu memperjelas bagaimana sebenarnya migrasi orang Austronesia dengan menggunakan parameter Brandes harus terus dilakukan, dan kajian bahasa maupun sastra diprioritaskan lebih bersifat terapan tanpa menghilangkan aspek teoretisnya, lanjut Mahsun.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Bahasa itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peneliti bahasa dan sastra. Dengan adanya kegiatan itu, “Diharapkan dapat melahirkan peneliti andal yang menghasilkan penelitian berkualitas dan bermanfaat”, kata Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian, Drs. Hidayat Sumantri selaku ketua panitia. (an)