Badan Bahasa Ajak Masyarakat Berpartisipasi Aktif dalam Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia

Badan Bahasa Ajak Masyarakat Berpartisipasi Aktif dalam Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia

Jakarta, Badan Bahasa — Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Dadang Sunendar membuka Diseminasi Program Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia di Aula Gedung Samudra Badan Bahasa, Jakarta, Senin, 20 Februari 2017.

“Kami ingin menyebarluaskan informasi mengenai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, KBBI V masih memiliki kekurangan tetapi kita terus mencoba memperbaiki sedikit demi sedikit dengan memutakhirkannya setiap enam bulan sekali. KBBI V daring ini keunggulannya bukan hanya untuk pencarian kosakata saja, tetapi juga mengajak dan mengundang kepada yang membuka kamus ini untuk mengirimkan saran dan mengusulkan kosakata baru,”ujar Dadang.

Selanjutnya, Dadang mengutarakan bahwa syarat agar kosakata yang diusulkan tersebut diterima adalah kosakatanya harus sesuatu yang unik dan belum pernah ada, harus enak didengar, tidak bermakna negatif, dan seturut dengan kaidah.

Ia juga mengungkapkan bahwa alamat kbbi.kemdikbud.go,.id adalah situs pemerintah yang paling banyak dikunjungi di Indonesia, “Sejak diluncurkan 28 Oktober lalu, dalam 84 hari yang menggunakan KBBI sebanyak satu juta orang (tertinggi di Indonesia, nomor duanya adalah pajak)," ungkap Dadang.

Menurutnya, keberadaan kamus pada suatu negara adalah sebuah representasi dari tingkat peradaban negara tersebut. "Kamus itu wajah kita, jadi sebuah kosakata yang ada di dalam kamus itu menunjukkan identitas kita dan tingkat kebudayaan kita,” ujar Dadang.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Dr. Hurip Danu Ismadi mengatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa, salah satu kekayaannya tersebut adalah kosakata, “Dalam KBBI V terdapat sekitar 108.000 lema/kosakata, dan sekarang KBBI yang tebalnya 2040 halaman dan berat 3 Kg itu bisa dinikmati secara gratis oleh seluruh masyarakat Indonesia karena sudah didaringkan (online) dan sudah diluringkan (offline),” kata Danu.

“Jadi, kegiatan diseminasi ini adalah penyebarluasan, kami meminta tolong agar nanti setiap siswa yang hadir untuk turut menyebarluaskan KBBI kepada minimal sepuluh siswa lainnya yang tidak bisa ikut hadir di sini, nanti setiap masyarakat dapat memberikan kosakata baru, KBBI akan terus diperbaiki dan digunakan dari generai ke generasi,” tutur Danu.

Kegiatan ini merupakan salah satu program Subbidang Kosakata, Bidang Pengembangan, Pusat Pengembangan dan Pelindungan tahun 2017. Kegiatan ini direncanakan akan diselenggarakan di 25 tempat yang meliputi 16 provinsi, yaitu di Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Barat, Lampung, DKI Jakarta (5 tempat), Jawa Barat (6 tempat), Banten, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan Diseminasi Program Pengayaan Kosakata bertujuan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia melalui aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring. Selain itu, peserta diperkenalkan dengan fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi tersebut serta cara mengajukan lema baru atau memperbaiki lema yang sudah ada di dalam KBBI. Peserta juga diberikan pengantar singkat mengenai leksikografi.

Dalam acara ini, peserta diseminasi yang terdiri atas murid dan guru pendamping dari sepuluh SMA dan SMK di wilayah Jakarta Timur serta perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mendapat informasi langkah-langkah untuk menyumbang kosakata ke dalam KBBI Daring yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan, Dr. Dora Amalia. (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa