Mendikbud Sidak Kantor Bahasa Maluku

Mendikbud Sidak Kantor Bahasa Maluku

Hari Jumat (24/2/2017) tampak seperti hari biasa di Kantor Bahasa Maluku. Saat itu waktu menunjukkan pukul 17.00 WIT, yang berarti mendekati jam pulang kerja. Kantor tampak lenggang karena sebagian pegawai sedang berada di lapangan untuk menjalankan tugas “Pengayaan Kosakata”. Sisa staf di kantor yang sedang bersiap-siap pulang dikejutkan dengan munculnya iring-iringan kendaraan dengan pengawalan polisi yang langsung berhenti di depan kantor. Lebih mengejutkan lagi karena yang turun dari mobil adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Mendikbud Effendy, M.A.P.

Mendikbud memang sedang berada di Ambon mendampingi Presiden Joko Widodo untuk menghadiri Tanwir Muhammadiyah 2017. Dalam perjalanan ke bandara untuk kembali ke Jakarta, Mendikbud memutuskan singgah sebentar di Kantor Bahasa Maluku (KBM) yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Kemendikbud. Kedatangan yang tidak direncanakan itu tentu membuat senang dan meninggalkan kesan yang baik. Kepala Kantor Bahasa Maluku, Dr. Asrif mengakui sosok Mendikbud yang bersahaja dan peduli kepada staf di daerah. “Contohnya, ya seperti kunjungan mendadak ini. Sangat bagus agar pimpinan tertinggi melihat secara dekat pekerjaan staf dan kondisi sosial-budaya satuan kerja di daerah,” lanjutnya.

Dalam kunjungan singkat tersebut, Mendikbud memberikan pandangan terkait keberadaan KBM selama ini. “Pak Menteri menyampaikan agar KBM perlu segera membangun gedung perkantoran sendiri agar bisa bekerja lebih maksimal dengan hasil berkualitas,” terang Asrif. KBM yang belum memiliki gedung dan masih menyewa gedung rukan rupanya menjadi perhatian utama Mendikbud. Menurut Asrif, Mendikbud menyarankan untuk menggunakan salah satu bangunan LPMP atau meminjam gedung milik Pemerintah Provinsi Maluku. “Beliau menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Maluku yang mendampingi untuk membantu kerja KBM dengan meminjamkan gedung sebagai kantor sementara,” jelasnya.

Menurut Asrif, dirinya juga sempat menjelaskan kepada menteri tentang tugas-tugas KBM. “Ya tugas kita selama ini antara lain pemetaan bahasa, revitalisasi dan konservasi bahasa-bahasa daerah terancam punah di Maluku, serta peningkatan mutu guru Bahasa Indonesia,” katanya. Peningkatan mutu guru ini diukur lewat peningkatan nilai UKG Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia bagi pejabat, wartawan, dan aparat kepolisian juga menjadi prioritas. “Kami juga menyusun kamus bahasa daerah, memberikan layanan saksi ahli, serta peningkatan literasi bagi siswa dan komunitas lewat penyusunan buku dan berbagai festival,” lanjut kepala kantor berusia 39 tahun ini.

Ada kejadian lucu saat sidak berlangsung. Mendikbud yang sejak tiba terus bertanya dan memberi komentar lupa menanyakan siapa kepala kantornya. “Setelah selesai berdiskusi dan akan masuk ke mobil, Pak Menteri tiba-tiba berhenti dan menanyakan siapa kepala kantornya. Saya (Asrif) kemudian maju untuk memperkenalkan diri. Mungkin beliau buru-buru atau karena tampang saya kurang birokrat,” ujar Asrif sambil bercanda.

Kunjungan ke KBM menjadi agenda terakhir Mendikbud di Ambon pada kunjungannya ke Maluku kali ini. Asrif mewakili staf KBM mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Mendikbud dan rombongan yang telah singgah. “Kami bersyukur karena tidak semua satuan kerja disinggahi Pak Menteri,” ujarnya. Kunjungan ini memberi KBM inspirasi untuk merencanakan kegiatan berskala besar di tahun mendatang. “Kami menyiapkan Literasi Maritim Nusantara yang akan diikuti oleh seribu peserta pelajar, mahasiswa dan komunitas. Bentuk acaranya beraneka macam seperti perkemahan literasi  atau jelajah literasi maritim menggunakan kapal laut,” jelasnya. KBM juga akan memprioritaskan pengadaan bacaan-bacaan berkualitas bagi masyarakat Maluku. “Kami fokuskan pada kabupaten-kabupaten terdepan dan terluar,” tutup Asrif. (Arie/an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa