Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Menyelenggarakan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional Tahun 2015

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Menyelenggarakan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional Tahun 2015

Jakarta— “Musikalisasi puisi merupakan sajak yang dimerdusuarakan atau sajak yang dimelodikan, sajak yang awalnya hanya dituturkan atau diutarakan saja kemudian dikuatkan dan diestetikakan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang terlihat begitu sederhana namun begitu menggugah hati kita ketika para penampil menyajikan atau memainkan pertunjukkannya”.  Hal tersebut  dikemukakan oleh Prof. Gufron Ali Ibrahim, M.S., Kepala Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, dalam sambutannya pada acara pembukaan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional, yang diselenggarakan pada hari, Rabu, 28 Oktober 2015, di Hotel Ciputra, Jakarta.

Kegiatan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional merupakan salah satu sarana pengembangan kreativitas remaja dan ajang pertukaran budaya melalui puisi dan musik. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan serta menambah wawasan budaya bagi para pelajar yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Gufron Ali mengatakan bahwa untuk kegiatan festival musikalisasi puisi pada tahun yang akan datang disarankan untuk menampilkan sajak-sajak yang bertema  lingkungan, bertema kemajemukan, dan bertema kebangsaan. “Hal itu menjadi penting, karena saya kira pengalaman asap yang terjadi di beberapa provinsi di seluruh Indonesia menggugah saya, apakah itu juga berkaitan dengan tumpulnya kecerdasan ekologis kita yaitu tumpulnya kemampuan kita untuk beradaptasi untuk belajar dari pengalaman dan secara efektif dengan lingkungan” tambahnya.

Gurfon Ali menambahkan, berkaitan dengan yang terjadi di Indonesia, apa yang kurang dari pendidikan kita di Indonesia, mungkin memang kita miskin batin, maka dengan musikalisasi puisi diharapkan dapat menjadi suatu alat pencerah yang menggetar hati jiwa kita agar kita tidak rakus, agar kita tidak pongah mengolah lingkungan kita. “Ada seorang ahli mengatakan kita orang Indonesia ini memiliki ingatan kolektif yang pendek. Asap yang terjadi di beberapa daerah di negeri ini terjadi berulang-ulang pada tiap tahunnya, tahun kemarin, dua tahun yang lalu, tiga tahun yang lalu, saya kira sastra, sajak khususnya perlu mendorong dalam menggetarkan hati jiwa kita agar kita juga menjaga dan merawat lingkungan kita terutama merawat kemajemukan di lingkungan kita” tambahnya.

Beliau menjelaskan bawah rencananya pada tahun 2016 Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan mencanangkan beberapa program baru, antara lain Gerakan Literasi Bangsa, Penguasaan Bahasa Indonesia di Daerah Perbatasan, dan Pementasan Musikalisasi Puisi di Daerah Perbatasan yang direncanakan untuk di empat daerah perbatasan. “Selamat kepada seluruh teman peserta kegiatan musikalisasi puisi, diharapkan musikalisasi puisi ini tidak hanya berhenti pada titik mengestetikakan sajak saja, tidak hanya untuk berkarya seni saja, namun dapat berfungsi untuk mencerahkan, menjadi pencerah kepada orang-orang yang mendengarkan, yang mengikat hati batin mereka dan kita semua, agar kita menjadi bangsa yang mulia yang memuliakan sesama” tegasnya.

Tim penilai kegiatan tersebut terdiri atas lima orang juri, antara lain Embie C. Noer (penata musik untuk teater, film, dan televisi), Jose Rizal Manua (seniman teater, pujangga, dan pendiri teater Tanah Air),  Acep Zamzam Noor (penyair, pelukis), Ari Malibu (penyanyi, pemain musikalisasi puisi), dan Ine Febrianty (aktris film dan bintang sinetron).

Sementara itu, Dr. Fairul Zabadi, Kepala Bidang Pembelajaran, yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Kegiatan tersebut dalam laporan pertanggung jawabannya menerangkan bahwa kegiatan musikalisasi di tahun 2015 ini sangat istimewa, hal itu dikarenakan jumlah peserta telah mencapai rekor. Selama ini jumlah peserta musikalisasi puisi tingkat nasional pada tahun sebelumnya diikuti oleh 18 sampai 19 tim dari Provinsi di seluruh Indonesia, namun Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional tahun 2015 kini diikuti oleh 28 tim dari Provinsi di seluruh Indonesia. Antara lain:

  1. Provinsi Lampung
  2. Provinsi Riau
  3. Provinsi Sulawesi Tenggara
  4. Provinsi DKI Jakarta
  5. Provinsi Sumatera Barat
  6. Provinsi Nusa Tenggara Timur
  7. Provinsi Sulawesi Utara
  8. Provinsi Sumatera Utara
  9. Provinsi Sumatera Selatan
  10. Provinsi Kalimantan Tengah
  11. Provinsi D.I. Yokyakarta
  12. Provinsi Banten
  13. Provinsi Kalimantan Selatan
  14. Provinsi Jawa Barat
  15. Provinsi Sulawesi Tengah
  16. Provinsi Maluku Utara
  17. Provinsi Gorontalo
  18. Provinsi Bengkulu
  19. Provinsi Kalimantan Barat
  20. Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat
  21. Provinsi Aceh
  22. Provinsi Kalimantan Timur
  23. Provinsi Kepulauan Riau
  24. Provinsi Jambi
  25. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
  26. Provinsi Jawa Tengah
  27. Provinsi Nusa Tenggara Barat
  28. Provinsi Bali

Fairul Zabadi menambahkan bahwa Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional ini juga dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan Duta Bahasa Tingkat Nasional, sehingga nantinya pengumuman pemenang juara Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman juara Duta Bahasa Tingkat Nasional, serta pengumuman Anugerah Kebahasaan dan Kesastraan, pada hari Jumat, tanggal 30 Oktober 2015. (Nav)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa