Badan Bahasa Menggelar Lokakarya Jurnalistik

Badan Bahasa Menggelar Lokakarya Jurnalistik

Jakarta—“Sebagai kepanjangan tangan dari badan bahasa, balai dan kantor bahasa diharuskan untuk menyuarakan sekaligus melaporkan berbagai informasi kegiatan kepada masyarakat bukan hanya kepada Badan Bahasa saja," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (badan bahasa), Prof. Dr. Dadang Sunendar saat memberikan sambutan pada acara Lokakarya Jurnalistik dalam rangka Bimbingan Teknis Kehumasan, Selasa, 29 Maret 2016, di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Kemudian, Dadang melanjutkan bahwa humas di balai dan kantor bahasa di seluruh Indonesia harus membantu kepala balai/kantor bahasa dalam menginformasikan berbagai kegiatan dengan sebaik-baiknya.

Humas di lingkungan badan bahasa memiliki tugas utama dalam menyampaikan berbagai informasi yang penting yang harus diketahui oleh masyarakat, informasi apa pun yang terkait dengan pembinaan bahasa Indonesia atau terkait dengan pelindungan bahasa dan sastra daerah.

“Sekitar 659 bahasa daerah ini sekarang sedang dieksplorasi, digali, diteliti, dan dikembangkan. Selanjutnya, hasilnya diseminarkan, dan yang menyuarakan agar masyarakat tertarik untuk membaca hasil itu dan bersama-sama melestarikan bahasa daerah adalah tugas dari humas itu sendiri,” kata Dadang.     

Dadang berharap agar di era daring saat ini, fungsi humas jangan hanya menunggu bola tetapi proaktif terhadap setiap kegiatan, baik di badan bahasa maupun balai dan kantor bahasa di seluruh Indonesia. “Kalau perlu dibuat Surat Keputusan (SK) dari saya atau sekretaris badan untuk peserta yang mengikuti kegiatan ini agar memiliki akses untuk mengisi berita/konten yang ada di Laman Badan Bahasa,” ujar Dadang.

Lokakarya jurnalistik ini bertujuan untuk meningkatkan peran peserta (humas balai dan kantor bahasa) dalam menyebarkan informasi perihal kegiatan kebahasaan dan kesastraan di instansi masing-masing. Hal ini sejalan dengan fungsi kehumasan yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu serta membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari (29 Maret—1 April 2016) ini diikuti oleh 55 peserta, sebanyak 30 orang berasal dari perwakilan balai/kantor bahasa dan 25 orang berasal dari sekretariat badan, pusat pengembangan dan pelindungan, pusat pembinaan, dan pusat pengembangan strategi dan diplomasi kebahasaan.

Sementara itu, materi yang akan disampaikan dalam kegiatan itu adalah penguatan motivasi (Dr. Hadi Sadja), pengantar kehumasan, etika dan kepribadian (Dr. Leila Mona Ganiem), pengantar jurnalistik (Willy Pramudya), peran humas pemerintah (Drs. Sediarto, M.M.), pengenalan teknik fotografi (Ari Basuki), dan materi berbicara di depan publik (Dr. Ari Junaedi).

(an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa