Kantor Bahasa Kaltim Gelar Bengkel Sastra “Dongeng”

Kantor Bahasa Kaltim Gelar Bengkel Sastra “Dongeng”

Samarinda—Kantor Bahasa Kaltim bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda menyelenggarakan kegiatan Bengkel Sastra “Dongeng” bagi Guru PAUD  dan SD/MI di Kota Samarinda, 27—30 April 2016 di Aula SMK Negeri 1, Samarinda.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Bahasa Kaltim, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum, mengatakan bahwa kegiatan bengkel sastra yang diikuti oleh 40 peserta merupakan salah satu upaya menyukseskan Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk memotivasi para guru PAUD dan SD/MI menulis dongeng sekaligus dapat mendongeng secara menarik,” kata Imam saat membuka acara itu, Rabu, 27 April 2016.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bidang PAUDNI, Endang Sri Rumiati mengatakan bahwa kegiatan mendongeng mampu merangsang keterampilan berbahasa anak dan mengajarkan anak nilai-nilai yang baik. Oleh sebab itu, setiap guru PAUD dan SD kelas awal perlu dibekali kemampuan membuat cerita yang akan disampaikan sehingga pesan moral cerita dapat membentuk karakter anak menjadi generasi bangsa yang berkualitas.

Narasumber kegiatan adalah akademisi dan praktisi yang berkompeten di bidangnya, yaitu Prof. Dr. Teguh Supriyanto, Guru Besar Ilmu Sastra Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan materi “Teori dan Teknik Menulis Dongeng” dan Fitri Susilowati, S.E., Ketua Komunitas Kampung Dongeng Etam Kota Samarinda, dengan materi “Teori dan Praktik Mendongeng”.

Dalam paparannya, Teguh mengatakan bahwa dongeng merupakan sumber nilai karakter yang luar biasa bagi anak usia dini dan anak usia SD kelas awal. Melalui dongeng anak dapat menjelajahi dunia khayal yang sangat dibutuhkan untuk kecerdasan emosi anak. “Pada gilirannya, anak akan kreatif serta memiliki sikap ingin tahu,” kata Teguh.

Pelatihan menulis dongeng bagi guru PAUD dan SD/MI kelas awal merupakan sarana tegur sapa antara praktisi, akademisi, dan para peserta. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para guru mampu menulis dongeng yang digali dari cerita yang ada di lingkungannya. Selanjutnya, melalui pembelajaran dongeng guru juga kreatif menerapkannya sebagai model pembelajaran yang menarik di kelas. Diharapkan melalui kegiatan ini dihasilkan materi pembelajaran mendongeng dalam bentuk cakram padat. (ibu)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa