Berita Duka: Dr. Hasan Alwi Wafat

Berita Duka: Dr. Hasan Alwi Wafat

Bogor—Dunia kebahasaan Indonesia pada hari Senin, 25 Juli 2016  pukul 21.45 WIB telah kehilangan salah seorang tokoh bahasa yang juga mantan Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1992—2000), Dr. Hasan Alwi dalam usia 76 tahun (14 Juli 1940—25 Juli 2016).

Hasan Alwi adalah sosok yang mengawal penyusunan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), beberapa karya buku yang pernah ditulisnya adalah Modalitas dalam Bahasa Indonesia (1992), Kata Seperti, Mungkin, dan Barangkali (1991), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Penyusun bersama Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton M. Moeliono, 1999), Kamus Besar Bahasa Indonesia (sebagai Penanggung Jawab Tim Redaksi, 1999), Fungsi Politik Bahasa (2000), Bahasa Indonesia di Antara Kemauan Politik dan Belantara Pemakaiannya (2002),  Bahasa Menunjukkan Bangsa (2004), dan lain-lain.

Hasan Alwi dilahirkan di Talaga, Cirebon, Jawa Barat, pada tanggal 14 Juli 1940. Ia menyelesaikan pendidikan sekolah rakyat tahun 1952, SMP negeri tahun 1955, dan SGB tahun 1956, semuanya di Majalengka. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di SMA Taman Siswa, Bogor, tahun 1962. Pada tahun 1971, ia menyelesaikan pendidikan sarjana S-1 Jurusan Bahasa Prancis, IKIP Jakarta (sekarang UNJ) dan pada tahun 1990 memperoleh gelar Doktor Bidang Linguistik di Universitas Indonesia.

Sebelumnya, ia mengikuti pendidikan Centre de Linguistique Appliquée, Faculté de Lettres, Université de Besançon, Prancis (1973—1974), Post Graduate Training Programme for General and Austronesian Linguistics, Rijksuniversiteit, Leiden (1979—1980), dan Johann Wolfgang Goethe Universitat, Frankfurt (1986/1987).

Hasan Alwi pernah menjadi guru SD di Banjaran, Talaga (1956--1959); di Ciheuleut, Bogor (1959—1962); dan di Jakarta (1962—1965). Ia juga mengajar bahasa Prancis pada Akademi Bahasa Asing, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1966—1978), pada Djakarta Academy of Languages, Jakarta (1966—1979), dan Pusat Kebudayaan Prancis, Jakarta (1972—1986). Selain itu, ia pernah menjadi redaksi/penyiar pada Seksi Prancis, Siaran Luar Negeri, RRI Jakarta (1964—1973).

Pengabdiannya di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa)  diawali pada tahun 1978, selanjutnya ia diangkat sebagai Kepala Bidang Perkamusan dan Peristilahan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1991), dan pada tahun 1992—2001, ia diangkat sebagai Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 

Sebagai ahli bahasa, Hasan Alwi banyak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesinya, baik dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan itu, antara lain, sebagai penanggung jawab majalah Cadence, Perhimpunan Pengajar Bahasa Prancis Seluruh Indonesia (1988--1990), Dewan Penasihat Pengurus Pusat Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) Periode 1994—1997 dan 1997—2000, Ketua Panitia Penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia VI Tahun 1993 dan Kongres Bahasa Indonesia VII Tahun 1998, Wakil Ketua Panitia Pengarah Kongres Bahasa Jawa II, Batu, Malang, 1996, Ketua Komite Nasional RELC untuk Indonesia (1992—2001), Ketua Panitia Kerja Sama Kebahasaan (1992—2001), Ketua Perutusan Indonesia pada Sidang Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (1992—1999 dan 2001), Ketua Perutusan Indonesia pada Sidang Majelis Sastra Asia Tenggara (1996—1999 dan 2001), Ketua ASEAN-COCI Working Group on Literary and Asean Studies (1996—1998), dan Anggota Governing Board SEAMEO-RELC (2001).

Atas sumbangsih dan pengabdiannya di bidang bahasa, ia menerima penghargaan tiga tanda kehormatan dari pemerintah, yakni Satyalancana Dwidya Sistha (1984), Satyalancana Karya Satya Tingkat III (1988), dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun (2001).

Hasan Alwi meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Perumahan Putri Indah Estate, Jalan Flamboyan Nomor 18Y, RT 002/09, Tlajung Udik, Gunung Putri, Bogor dan akan dimakamkan di pemakaman umum Pondok Rangon Cibubur selepas salat zuhur, Selasa, 26 Juli 2016. (an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa