Perpisahan Mendikbud Anies Baswedan Diselimuti Suasana Haru

Perpisahan Mendikbud Anies Baswedan Diselimuti Suasana Haru

Jakarta—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. didampingi ibu, istri dan keempat anaknya mengadakan perpisahan dengan seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pukul 15.25 WIB di Plaza Insan Pendidikan Berprestasi, Gedung A, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016.

“Teman-teman, hari ini, 27 Juli 2016, tugas saya di Kemendikbud sudah mencukupkan. Saya bertugas mulai 27 Oktober 2016 dan tepat dua puluh bulan setelah itu tugas saya selesai. Ini adalah amanah konstitusi dan amanah dari Allah. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Presiden yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengemban tugas selama dua puluh bulan. Menjalankan tugas di Kemendikbud selama dua puluh bulan amat mengesankan, “ ungkap Anies di hadapan pegawai Kemendikbud yang memenuhi ruangan.

Saat bekerja, Anies merasakan telah menjadi bagian dari keluarga besar Kemendikbud.  Ia pun berpesan agar apa yang sudah dimulai dapat diselesaikan dan program kerja bisa dituntaskan. “Saya bersyukur kita telah menciptakan budaya baru, budaya mengantarkan anak ke sekolah, sesuatu yang nampaknya sederhana, tetapi jika terus dijalankan, insya Allah akan membangun pola interaksi orang tua dengan guru, “ ucap Anies.

Tahun lalu, di tahun pertama, banyak orang tua selalu memonitor berita televisi, koran, takut kalau ada anak yang masuk rumah sakit karena MOS dan perpeloncoan, “Alhamdulillah minggu lalu terlewati tanpa kita harus mendengarkan berita siswa yang masuk Rumah Sakit karena MOS. Mari bebaskan anak-anak kita dari pungutan dan kekerasan, “ pesan Anies.

Tokoh pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Arief Rachman yang hadir pada acara itu turut memberikan sambutannya, “Menteri yang biasa itu yang berpidato. Menteri yang luar biasa itu yang bekerja.  Menteri yang luar biasa itu yang memberi inspirasi. Kalau boleh Pak Anies dan keluarga tahu, banyak yang bertanya kepada saya, apa kesalahan Pak Anies? Apa kekurangan Pak Anies? Ada satu kalimat di dalam kitab suci, jangan suka mencari-cari kesalahan orang. Yang kedua, jangan suka mengorek-ngorek kesalahan orang lain. Karena kita berkumpul seperti ini, jika boleh bertanya mengapa Bapak diganti?  Perempuan yang sangat bijak, seperti Ibu Feri, berkata kepada suami yang harus tetap mendaki di dalam puncak pendidikan. Bahwa, mendaki gunung yang tinggi itu tidak boleh berhenti di tengah tengah. Kita doakan Bapak Anies sebagai salah satu tonggak yang menanamkan makna pendidikan juga tidak akan berhenti. Kita tetap mendengarkan kiprah dan perjuangan pendidikannya, ” tutur Arief.

Tampak hadir dalam acara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Dr. Dadang Sunendar, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dr. Hurip Danu Ismadi, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, dan Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid.

Di penghujung acara, Anies berpamitan kepada seluruh pegawai Kemendikbud, “Hari ini tugas saya telah selesai, saya hanya menjalankan amanat konstitusi dan amanat dari Allah, semalam saya sampaikan kepada Bapak Presiden, apa yang sudah kita kerjakan sebagai catatan dan rujukan bagi yang meneruskan nanti. Bapak dan ibu sekalian, kami pamit untuk meneruskan ikhtiar mengembangkan pendidikan di luar kementerian. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran. Saya berharap silaturahmi kita tidak terputus, walaupun tempat kerja kita berbeda tempat, ” tutup Anies kepada pegawai Kemendikbud yang tertegun bercampur haru. (iw/pa/an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa